Eri Cahyadi Serap Spirit Pengabdian di Bulan Kelahiran Nabi Muhammad

Rabu, 21 Oktober 2020 – 09:56 WIB
Eri Cahyadi. Foto: source for JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, sebaik-baiknya contoh pemimpin adalah Nabi Muhammad SAW.

Eri menyebut, Rasulullah telah memberi teladan nilai-nilai kepemimpinan dalam mengelola urusan umat.

BACA JUGA: Ada yang Tergetar saat Eri Cahyadi Membaca Beberapa Ayat Al-Baqarah

Dia juga mendapat pesan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk mencontoh Nabi Muhammad saat memimpin Surabaya kelak.

"Sekarang bulan Rabiulawal, di mana Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Dari Nabi kita belajar bagaimana beliau mengabdikan dirinya. Mewakafkan dirinya untuk umat. Beliau dihantam di sana sini, dicaci maki. Namun, beliau tidak goyah karena semua beliau lakukan untuk rakyat dan bagian dari laku ibadah beliau,” kata Eri saat hadir dalam Majelis Taklim Randu Agung, Sidotopo, Kenjeran, Selasa (20/10).

BACA JUGA: Eri Cahyadi-Armuji Disebut Paham Permasalahan Kota, Penuh Solusi

Eri kemudian menceritakan, Bu Risma menjadi pemimpin yang dicintai rakyat Surabaya karena meneladani spirit pengabdian dari Rasulullah.

“Bu Risma adalah seorang pemimpin yang sangat mencintai rakyatnya. Ini karena beliau benar-benar meneladani Rasulullah. Saya tahu betul, saking cintanya beliau dengan rakyatnya, sampai saat tangannya patah dan belum sembuh total, beliau langsung terjun ke masyarakat lagi,” katanya.

BACA JUGA: Doni Monardo Menyampaikan Kabar Gembira, Sangat Luar Biasa

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020 tersebut mengatakan, paling tidak ada tiga nilai kepemimpinan Nabi Muhammad yang bisa diterapkan dalam pengelolaan kota.

Yakni, empati pada penderitaan rakyat kecil, memiliki kasih sayang kepada masyarakat, dan selalu ada keinginan kuat agar orang lain aman dan sentosa.

Ketiga nilai tersebut, kata Eri Cahyadi, dijalankan Risma dengan banyaknya inovasi untuk membantu rakyat kecil.

Mulai dari bedah rumah warga tak mampu agar rumah mereka layak huni dan sehat, pemberian makanan untuk lansia, yatim piatu, dan teman difabel kemudian jaminan perlindungan kesehatan bagi warga berpenghasilan rendah.

“Bu Risma tak ingin ada warga yang kelaparan. Di tengah pesatnya pertumbuhan Kota Surabaya, kalau sampai ada warga Surabaya yang meninggal karena kelaparan, itu namanya zalim. Bu Risma tidak ingin itu terjadi,” katanya.

Karena itu, Eri Cahyadi memastikan bahwa program-program kepedulian wong cilik khas Risma akan terus berlanjut di berbagai sektor.

Mulai dari kesehatan, pendidikan, dunia usaha, hingga program sosial. Juga percepatan pemulihan ekonomi agar warga yang tak punya pekerjaan akibat pandemi bisa kembali menghidupi keluarga.

“Semuanya untuk menjamin agar Kota Surabaya ini memberi berkah untuk warganya. Berkah berupa kesejahteraan, keamanan, perasaan ayem, karena kebaikan-kebaikan yang digerakkan bersama-sama,” kata mantan kepala Dinas Cipta Karya dan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) itu.

Surabaya di masa depan, kata Eri Cahyadi, akan setara dengan kota-kota besar dunia. Tak hanya infrastrukturnya, tetapi juga kualitas SDM-nya.

Infrastruktur Surabaya sudah dibangun Risma selama dua periode kepemimpinannya.

Kini waktunya untuk menguatkan infrastruktur tersebut dengan penciptaan peluang-peluang kerja melalui peningkatan SDM.

“Ikhtiar ini dimulai bareng-bareng. Dengan momen Maulid Nabi ini, mari hadirkan Rasulullah dalam semua pemikiran, ucapan, dan tindakan kita.” katanya. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler