jpnn.com - BANDUNG - Menteri BUMN Erick Thohir mengajak para talenta muda untuk berkontribusi bersama perusahaan pelat merah memajukan negeri.
Menurutnya, tahun ini ditargetkan 25 persen direksi BUMN diduduki oleh perempuan Indonesia.
BACA JUGA: Stiker Prabowo-Erick Bertebaran di Jatim, Pengamat: Bentuk Dukungan
Erick mengatakan hal tersebut lewat video greetingnya pada Srikandi BUMN Goes to Campus yang diselenggarakan Srikandi BUMN Pos Indonesia bekerja sama dengan Telkom University di Bandung, Senin (25/9).
"Bertepatan dengan 25 tahun BUMN yang bertema Menggerakkan Indonesia Maju, mengajak talenta muda Indonesia belajar, bertumbuh dan berkontribusi bersaama BUMN. Tahun ini ditargetkan 25 persen direksi BUMN diduduki oleh perempuan Indonesia serta 10 persen direksi BUMN berasal dari talenta-talenta muda,” ujar Erick.
BACA JUGA: Kinerja Cemerlang Erick Thohir Bisa Memperkuat Kemenangan di Pilpres 2024
Srikandi BUMN Goes to Campus kali ini mengangkat tema 'Meraih Mimpi, Berkontribusi untuk Negeri', mengajak para generasi muda utamanya kaum perempuan untuk terus mendukung pembangunan bangsa.
Hadir sebagai pembicara Direktur Human Capital Management Pos Indonesia Asih Kurniasari.
BACA JUGA: Jika Jadi Cawapres, Erick Thohir Diyakini Bakal Perkuat Basis Prabowo di Luar Jawa
Dia mengatakan bahwa BUMN secara konsisten telah memberi kontribusi yang optimal bagi negara.
Tercatat sepanjang 2020 hingga penghujung 2022 BUMN telah menyumbangkan kontribusi sebesaar Rp 1,198 triliun.
Turut hadir alumnus Telkom University yang juga merupakan Direktur Business Development dan Portfolio Pos Indonesia Prasabri Presti.
Prasabri memaparkan transfomasi yang dilakukan Pos Indonesia selama ini.
"PT Pos Indonesia bertransformasi menjadi lebih besar ke sektor logistik dengan strategi yang pernah dilakukan oleh Telkom Indonesia lampau. Kami menjadikan kompetitor sebagai customer, klien, dan mitra untuk memperluas bidang bisnis perusahaan,” ujar Prasabri.
Sementara itu Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun mengatakan calon pemimpin bangsa harus rendah hati, memiliki pemikiran terbuka dan tentunya memiliki kemampuan dan wawasan yang luas.
Tonggo menyampaikan studi kasus yang terjadi di Pos Indonesia yaitu kendala untuk memenuhi gap kompetensi di Pos Indonesia.
Pos Indonesia melakukan berbagai upaya, antara lain berkolaborasi dengan talent eksternal, talent exchange, maupun merekrut tenaga ahli dari perusahaan lain. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persis Solo Lepas Ramadhan Sananta ke Timnas Asian Games 2023
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang