Erick Thohir Dinilai Belum Layak Jadi Calon Presiden, Ini Alasannya

Minggu, 19 Juni 2022 – 21:28 WIB
Diskus publik bertajuk Kinerja BUMN: Antara Prestasi dan Wanprestasi di June's Resto & Bar, Hotel Bintang Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (19/6).Foto: Wenti Ayu/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum layak maju menjadi calon presiden.

Dia menyebut Erick masih belum mampu mengurus performa Kementerian BUMN.

BACA JUGA: Erick Layak Pimpin Indonesia, Kiai Jatim Dorong Parpol Segera Meminang

"BUMN saat ini sedang di bawah performa terutama dalam transparansi keuangan. Laporan keuangan itu sebuah tanggung jawab dari sebuah koorporasi," ujar Margarito dalam diskusi bertajuk Kinerja BUMN: Antara Prestasi dan Wanprestasi di Jakarta, Minggu (19/6).

Margarito mengatakan Erick harus membenahi BUMN yang saat ini menjadi tanggung jawabnya.

BACA JUGA: Ssttt, KPK Sedang Bidik BUMN Karya, Kasusnya?

"Akan berbahaya jika dia maju menjadi calon presiden dengan kondisi BUMN yang masih berada di bawah performa," kata dia.

Kendati demikian, Margarito menyebut masih ada kesempatan dua tahun bagi Erick untuk bebenah jika ingin maju menjadi calon presiden.

BACA JUGA: BUMN Krakatau Sarana Properti Siap Buka-bukaan lewat Sofa Panas

"Lakukan hal konkret untuk memperbaiki performa BUMN. Kalau performa bagus, itu jadi tiket maju menjadi calon presiden," kata Margarito.

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menambahkan sepanjang 2022, BUMN tidak mempublikasi annual report atau laporan tahunan kepada publik.

Menurut Uchok, hal itu terjadi karena Kementerian BUMN menutup diri menanggung banyaknya utang saat ini sehingga tidak adanya transparansi annual report yang dipublikasi.

Di lokasi yang sama, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) La Ode Umar Borte mengungkapkan kekecewaannya atas kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.

Menurut dia, awal mula Erick dilantik, dirinya merasa bangga. Namun, setelah menjabat selama beberapa waktu, dia mengaku kecewa. 

"Di dalam perjalanannya ternyata tidak seiring dengan kebanggaan masyarakat karena yang paling fatal dari sebuah kepemimpinan ialah bagaimana menyatukan seluruh stakeholder," ujar La Ode. (mcr28/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir Dinilai Berhasil Mentransformasi BUMN Duafa


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler