jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pelaku utama industri pangan, yakni peternak dan nelayan.
Dia mencanangkan program peningkatan kesejahteraan peternak dan nelayan melalui perluasan Program Makmur milik PT Pupuk Indonesia.
BACA JUGA: Erick Thohir Gandeng Kejagung untuk Bersihkan Oknum Nakal di BUMN
"Program ini (Makmur) perubahan menyeluruh karena ada pembiayaan dan penggabungan petani, RNI, pihak swasta jadi off taker hasil rekan petani. Ke depannya untuk peternakan dan nelayan tapi bertahap di pertanian dulu," ujar Erick dalam launching BUMN Pangan, di Jakarta.
Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian BUMN berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pertanian terintegrasi melalui Program Makmur.
BACA JUGA: Bongkar Korupsi di Garuda, Jaksa Agung Kembali Apresiasi Erick Thohir
Para petani yang tergabung dipastikan mendapat banyak manfaat, mulai dari peningkatan produktivitas maupun penghasilan pertanian.
Sebagai contoh, keberhasilan Program Makmur yang dilaksanakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) bersama Pupuk Indonesia, telah berhasil meningkatkan produktivitas di berbagai komoditas, seperti padi dan jagung dengan produksi capai 140-145 persen di wilayah tanggung jawab PKT (Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi).
BACA JUGA: Berita Terkini Garuda Indonesia, Erick Thohir Bergerak, Membawa Bukti Audit
Dengan keberhasilan tersebut, Erick pun tak menutup kemungkinan untuk memperluas Program Makmur pada segmentasi peternak dan nelayan.
Dia berharap para peternak dan nelayan mendapatkan pendampingan intensif yang didukung kemajuan teknologi.
Dalam rangka mendukung perluasan program Makmur tersebut, Erick Thohir pun meminta kepada PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo bersinergi dengan BUMN Holding Pangan, Holding Pupuk, PTPN, BRI dan Asuransi Jasindo.
Sinergitas BUMN pada program Makmur menjadi bukti nyata pemerintah meningkatkan produktivitas hingga penghasilan masyarakat.
"Program ini dilaksanakan untuk menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk nonsubsidi," pungkasnya. (flo/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Natalia