jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) persero Tbk terus berkomitmen mendampingi dan mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BRI disebut menjadi lokomotif ekonomi pro-rakyat yang bisa mendatangkan multiplier effect kuat untuk mendorong UMKM naik kelas.
BACA JUGA: UMKM Bangkit, BRI Optimistis Hadapi Tantangan Ekonomi 2022
Hal itu dikatakan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada peresmian Pasar Dorowati di Kabupaten Kebumen dan Pasar Purworejo di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Acara peresmian pasar dilakukan Erick Thohir bersama Menteri Perdagangan RI Muhammad Luthfi, Direktur Utama BRI Sunarso, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, dan Bupati Purworejo Agus Bastian.
BACA JUGA: Selaras Isu Prioritas G20, BRI Pacu BRIBRAIN Sebagai Pusat Otak Berbasis AI
Mengusung ekonomi kerakyatan, intervensi pada UMKM berupa pemberian modal dan pendampingan diklaim Erick memiliki efek yang kuat untuk mengakselerasi kesejahteraan pelaku usaha.
“Covid-19 ini sangat menekan secara ekonomi karena ada keterbatasan bergerak sehingga muncul kesenjangan ekonomi. Karena itu perlu diintervensi. BUMN mencoba menyeimbangkan apa yang menjadi ketidakseimbangan itu,” ujar Erick, Selasa (22/2).
BACA JUGA: BRI Dukung Agenda Prioritas G20 lewat Holding Ultra Mikro
Oleh karena itu, Erick mengajak pelaku usaha untuk senantiasa memanfaatkan adanya penyaluran kredit dengan bunga yang terjangkau di BRI.
Dengan begitu, pelaku usaha mempunyai tambahan stimulus untuk meningkatkan produktivitas usaha.
BRI memang telah lama dikenal sebagai bank penyalur kredit mikro terbesar di Indonesia.
Sepanjang 2021, BRI secara konsolidasi telah menyalurkan total kredit sebesar RP 1.042,97 triliun.
Penyaluran itu didominasi oleh segmen mikro sebesar Rp 483,9 triliun dan segmen kecil dan menengah sebesar Rp 240,35 triliun.
Diketahui, digitalisasi telah mengatasi masalah ruang dan waktu dalam aktivitas usaha.
Menurut Erick, digitalisasi mengatasi masalah dalam aktivitas usaha sehingga perlu dimanfaatkan oleh UMKM agar meraup omzet secara optimal.
Kendati demikian, upaya BRI dalam mendukung UMKM go digital melalui penyediaan pasar online mendapatkan apresiasi dari Erick Thohir.
Erick berharap para pedagang di pasar bekerja sama dengan bank Himbara, salah satunya BRI agar bisa mendapatkan pendanaan murah.
BRI juga membangun ekosistem pasar online agar barang-barang dapat langsung terkoneksi kepada pembeli di mana saja.
"Kami di BUMN insyaallah terus mendampingi,” tambah Erick.
Selain itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa pasar menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjawab tantangan ekonomi global.
Hal itu bisa diwujudkan dengan membangun infrastruktur pasar yang aman, efektif, dan canggih.
Di sisi lain, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan dalam mendukung UMKM, BRI telah menghadirkan pengembangan ekosistem pasar melalui pasar.id.
"Saat ini didalam ekosistem pasar.id telah terdapat 6.588 pasar dengan lebih dari 191.000 pedagang," ungkap Sunarso.
Pihaknya menjelaskan bahwa BRI terus berkomitmen untuk memperluas kehadiran ekosistem pasar.id sehingga semakin banyak pedagang yang diberdayakan dan jumlah pasar tradisional yang terdigitalisasi kian bertambah.
“Untuk ekosistem pasar, BRI membantu pasar tradisional dengan memperkenalkan belanja dan bertransaksi secara online. Kami kembangkan ekosistem pasar.id ini agar aktivitas ekonomi di pasar tetap dapat berlangsung ditengah pembatasan sosial yang terjadi pada 2 tahun terakhir," jelas Sunarso.
Dengan adanya pasar.id, pedagang pasar tetap dapat berjualan secara daring, dan barang dagangannya dapat diserap oleh konsumen melalui belanja online.
Sunarso menegaskan bahwa BRI juga memberikan dukungan berupa edukasi, pendampingan, dan branding serta promosi bagi pelaku usaha. Bentuk-bentuk dukungan tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM. (mcr28/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Sukses Menggaet Nasabah Milenial, Investor Muda Meningkat 47 Persen
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Wenti Ayu