jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut ada dua venue Piala Dunia U-20 2023 yang terancam dicoret oleh FIFA.
Hal itu berkaitan dengan fasilitas masing-masing venue yang dinilai belum layak menggelar ajang empat tahunan ini.
BACA JUGA: Piala Dunia U-20, Pengamat: Momentum Bagi Erick Thohir Bawa Timnas Berprestasi
"Ada opsi pencoretan (venue Piala Dunia U-20 2023, red). Dari 6 tuan rumah bisa menjadi 4 tuan rumah," jelas Erick.
"Tidak ada opsi pergantian venue pertandingan," tambahnya.
BACA JUGA: Menpora Amali Sebut Ada 4 Kota Tambahan Tur Trofi Piala Dunia U-20 2023
Artinya, bisa saja Piala Dunia U-20 2023 hanya menggunakan empat stadion.
Pencoretan venue tersebut baru dilakukan pada 21 dan 27 Maret mendatang.
BACA JUGA: Inilah Tiga Perbedaan Piala Dunia U-20 di Indonesia dan Korea, Catat!
Sebelumnya, Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 telah menyiapkan enam stadion untuk venue pertandingan.
Stadion-stadion itu antara lain Gelora Bung Karno (Jakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Surakarta), Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang).
Lebih lanjut, Erick menjelaskan memang ada beberapa venue Piala Dunia U-20 2023 yang masih memiliki kendala.
Stadion Jakabaring ada sedikit problem dalam fungsi ruangan, sedangkan Manahan ada kendala lapangan.
Sementara itu, Stadion Gelora Bung Tomo ada problem dalam akses media, parkir, kursi, pagar, hingga area disable.
"Manahan problem lapangan, Palembang fungsi ruangan, dan Surabaya akses media, parkir, disable, serta pagar," ucap Erick.
Piala Dunia U-20 2023 sendiri akan bergulir mulai Mei mendatang. Ini merupakan kesempatan pertama Indonesia menjadi tuan rumah.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib