Erna Selalu di Kamar, Begitu Syok, Tak Percaya Suaminya jadi Korban Sriwijaya Air

Senin, 11 Januari 2021 – 17:43 WIB
Sejumlah keluarga Suyanto salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu, terlihat duduk-duduk di depan rumah sambil menunggu kabar terkini, di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen Jateng, Senin (11/1). Foto: ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

jpnn.com, SRAGEN - Suyanto (40) menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu.

Erna, istri Suyanto, begitu syok dan masih tidak percaya mendengar kabar itu.

BACA JUGA: Di dalam Pesawat Sriwijaya Panca Widya Nursanti Memohon Doa kepada Suami dan Banyak Berselawat

"Erna memiliki satu putri berusia sekitar 1,5 tahun. Dia masih terlihat syok mendengar suaminya masuk manifes Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak di Kepulauan Seribu itu," kata kata Yuni, salah satu adik ipar Suyanto, di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Senin (11/1).

Bahkan, kata Yuni, Erna banyak di dalam kamar bersama putrinya, dan masih menunggu kabar terkini suaminya bersama adik iparnya, Riyanto (32) yang keduanya menjadi penumpang Sriwijaya Air SJ-182.

BACA JUGA: Analisis Kapten Vincent tentang Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182

Suyanto, kata Yuni, merupakan anak nomor satu pasangan suami istri Wagiyo-Wagiyem, anak nomor dua suaminya, Suparno, kemudian anak ketiga, Riyanto (penumpang Sriwijaya Air) dan anak bungsu, Sulistyo.

"Jadi ada dua orang kakak beradik, Suyanto dan Riyanto yang masuk manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, hilang kontak di Kepulauan Seribu itu," katanya.

BACA JUGA: Sssst, Risma Datangi KPK, Bahas Apa?

Suparni (70), salah satu bude Suyanto dan Riyanto menjelaskan, sejak ada kabar Suyanto masuk daftar penumpang pesawat yang hilang kontak tersebut, Erna kelihatan syok dan sedih.

Menurut Suparni, Erna memang sangat syok dan sejak ada informasi peristiwa tersebut, dia selalu di dalam kamar bersama putrinya semata wayang.

Orang tua Suyanto dan Riyanto, sudah berada di Pos Ante mortem DVI Polri Kramat Jati Jakarta, Senin ini, keduanya diambil sampel untuk tes DNA. Hal ini, dibenarkan oleh pihak keluarga Suyanto di Sragen.

Menurut Suparni, kedua orang tua Suyanto dan Riyanto ke Jakarta sejak Sabtu (9/1) malam hingga sekarang.

Keduanya ke Jakarta setelah mendapat informasi dari pihak kepolisian soal adanya kejadian kedua anaknya masuk manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak di Kepulauan Seribu.

Kepala Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen Kunto Cahyono membenarkan bahwa Suyanto dan Riyanto menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1).

Keduanya warga Dukuh Tengaran RT 17, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.

Suyanto dan Riyanto memang sehari-harinya bekerja di sebuah perusahaan kontraktor yang proyeknya beraktivitas di luar jawa termasuk di Pontianak Kalimantan Barat.

Suyanto ke Pontianak rencananya hanya satu hari saja untuk menandatangani kontrak kerja. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler