Eropa Bakal Perluas Sanksi bagi Syria

Oposisi Bentuk Dewan Nasional, Presiden Assad Pidato di Televisi

Selasa, 21 Juni 2011 – 05:35 WIB

BEIRUT - Tindakan represif pemerintahan Presiden Bashar al-Assad atas oposisi dan demonstran di Syria terus menuai kecaman internasionalUni Eropa (UE), misalnya, menyiapkan perluasan sanksi terhadap rezim Assad

BACA JUGA: 303 WNI Antri Dihukum Mati di Luar Negeri

Hal itu terungkap dalam dokumen dan draf resolusi yang diadopsi 27 menteri luar negeri (UE) saat bertemu secara khusus di Luksemburg kemarin (20/6).
 
Menurut UE, langkah itu diambil sebagai respons terkait dengan memburuknya situasi maupun meluasnya kekerasan (represi) terhadap oposisi di Syria
"Uni Eropa secara aktif menyiapkan perluasan kebijakan restriktif

BACA JUGA: Banjir Belum Surut, Jutaan Warga Tiongkok Kena Dampak

Tujuannya agar tercapai perubahan kebijakan fundamental oleh pemimpin Syria tanpa ditunda lagi," tegas pernyataan yang disepakati para menlu UE tersebut.

Sejumlah diplomat UE membeberkan bahwa sanksi yang lebih luas itu termasuk pembekuan asset maupun larangan transaksi bisnis dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan individu-individu atau rezim berkuasa di Syria
Sejumlah perusahaan dan puluhan nama tokoh penting di Syria dimasukkan daftar hitam dan dilarangan bepergian ke Eropa.

Situasi terakhir di Syria menjadi isu agenda pembahasan penting dalam pertemuan para menteri UE di Luxembourg

BACA JUGA: PM Inggris Kecam Para Lelaki Mbalela

Seorang diplomat UE menyatakan bahwa puluhan nama baru akan dimasukkan ke daftar hitam dalam penjatuhan sanksi terhadap Syria itu

Sebelumnya, pada Mei lalu UE melarang Assad dan para pejabat senior pemerintah Syria bepergian ke EropaSelain itu, aset-aset yang terkait dengan mereka dan berada di Eropa dibekukan.

Sejumlah laporan memperkirakan bahwa lebih dari 1400 warga Syria tewas dan 10 ribu orang ditangkap saat militer berupaya menghentikan demonstrasiOperasi militer justru membuat oposisi marah dan saat ini mereka menyatakan tak akan menerima konsesi apapun selain kejatuhan rezim Assad.

Kebijakan UE tersebut diambil menyusul pidato Assad di televisi pada Minggu malam (19/6) waktu setempat atau kemarin pagi WIB (20/6)Dalam pernyataannya itu, Assad menegaskan bahwa sikap oposisi di Syria tidak selaras dan sejalan dengan tuntutan rakyat terkait perubahan politik.

Assad justru menyalahkan kelompok yang dianggapnya sengaja menyabotase aksi massa agar menuntut perubahanPernyataan Assad yang disiarkan televisi tersebut adalah pidatonya kali ketiga sejak gerakan anti pemerintah meletus pada Maret lalu

"Apa yang terjadi saat ini tidak ada kaitan dengan reformasiSemuanya adalah aksi vandalisme," seru Assad"Tidak akan ada pembangunan tanpa stabilitas dan tidak ada reformasi melalui jalan vandalismeKita harus mengucilkan para pelaku sabotase tersebut," tegasnya.

Assad memperingatkan bahwa perekonomian Syria akan terpukul berat jika konflik politik tidak dihentikan"Hal terburuk yang akan kita hadapi beberapa bulan ke depan adalah melemahnya atau bahkan kehancuran perekonomian Syria," tegas Assad.

Pernyataan itu bukan hal baruSejak desakan reformasi bergelora, rezim Assad mengklaim bahwa aksi massa digerakkan oleh kelompok bersenjata dan konspirasi asingBukan murni menuntut perubahan.
 
Assad yang berkuasa pada 2000 setelah sang ayah, almarhum Presiden Hafez al-Assad, meninggal itu telah mengambil sejumlah langkah untuk meredakan kemarahan massaMisalnya, dia mencabut UU darurat yang berlaku selama 25 tahun dan memberikan kewenangan kepada aparat untuk menangkap siapapun tanpa harus diadiliDia juga memberikan status kewarganegaraan kepada ribuan warga Kurdi yang lama mengalami diskriminasiNamun, demonstran tak mengindahkan kebijakannya

Kemarin Assad mengumumkan pembentukan komisi untuk mempelajari amandeman konstitusiTermasuk pula membuka peluang partai politik lain ikut berpartisipasi dalam pemerintahanDia berjanji paket reformasi tersebut akan selesai September atau paling lambat akhir tahun ini

Tetapi, pidato Assad tersebut sepertinya manuver untuk meredam langkah oposisiPara aktivis oposisi Syria pada Minggu lalu mengumumkan pembentukan Dewan Nasional guna mendorong upaya mendongkel Assad dari kekuasaan.

"Kami sengaja mengumumkan pembentukan Dewan Nasional untuk memimpin revolusi di SyriaDewan itu terdiri semua komunitas dan perwakilan kekuatan politik nasional di dalam dan luar negeri," tutur Jamil Saib, juru bicara oposisi, kepada wartawan di dekat perbatasan Turki-Syria

"Seluruh kekuatan oposisi di kota-kota dan provinsi Syria akan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang absah guna menjatuhkan rezim sekarang dan mewujudkan keadilan," tambahnya(AFP/AP/Rtr/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Inggris Kecam Para Lelaki Mbalela


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler