Eropa Proteksi Simpanan

Selasa, 07 Oktober 2008 – 17:03 WIB
STOCKHOLM - Eropa mengambil langkah sigap dalam meredam dampak gejolak finansialNegara-negara Nordik, Denmark dan Swedia, akan meningkatkan proteksi atas simpanan dan rekening di bank

BACA JUGA: Agustus, Ekspor Turun

Langkah itu dilakukan demi meningkatkan kepercayaan di tengah melemahnya bursa saham Eropa dan banyaknya upaya penyelamatan oleh bank sentral dunia terhadap bank-bank yang kolaps.

Di Denmark, bank-bank komersial setuju untuk menyuntikkan hingga 35 miliar kronor atau USD 6,4 miliar selama dua tahun untuk membantu penjaminan atas rekening nasabah di bank dari kerugian


Di Swedia, pemerintah akan meningkatkan batas asuransi deposito menjadi 500 ribu kronor (USD 71 ribu) dari semula 250 ribu kronor (USD 35.500)

BACA JUGA: Antisipasi Pengalihan, Depdag Perketat Impor Barang

''Ini dimaksudkan untuk menjamin nasabah tetap percaya pada sistem keuangan,'' kata Menkeu Swedia Anders Borg dan Menteri Urusan Capital Market Mats Odell


Keputusan ini muncul setelah pemerintah Jerman coba meredam kepanikan akibat terpuruknya sektor keuangan

BACA JUGA: Konsumsi Minyak Tertekan

Langkah itu memperkuat penyelamatan atas Hypo Real Estate AG dan menjamin rekening bank swasta

Kanselir Jerman Angela Merkel meminta publik tak khawatir atas keselamatan investasinyaBeberapa jam kemudian, pemerintah Jerman mengumumkan paket penyelamatan senilai EUR 50 miliar (USD 69 miliar) bagi Hypo Real Estate, bank penyalur kredit properti komersial terbesar kedua di Jerman

Upaya penyelamatan itu menjadi jaminan utama bagi bank-bank swastaJubir pemerintah menyebut, jaminan tidak terbatas itu diperuntukkan bagi dana simpanan dan rekening, termasuk deposito berjangka, sebesar EUR 568 miliar (USD 785 miliar).

Di saat sama, PM Belgia Yves Leterme menyebut, BNP Paribas SA, Prancis, berkomitmen mengambil alih 75 persen saham Fortis NVDia mengatakan, pemerintah Belgia dan Luxembourg akan menjadi pemegang saham minoritas BNP ParibasIni dicapai setelah pembicaraan tertutup dua hari sebagai upaya memulihkan kepercayaan atas perusahaan tersebut sebelum pasar dibuka kemarin (6/10).

''Industri perbankan di Eropa turut merasakan embusan gagal bayar dari seberang Atlantik,'' kata Axel Pierron, senior vice president Celent, firma riset keuangan dan konsultan di Boston, Massachusetts.(AP/ina/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inflasi September Tertinggi Tahun Ini


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler