jpnn.com, JAWA BARAT - Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Jawa Barat yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dibentuk dengan proses transparan.
Hal ini disampaikan oleh Anggota TAP Jawa Barat, Erry Riyana Hardjapamekas.
BACA JUGA: Begini Tanggapan Ridwan Kamil soal Bobotoh Teriakkan Nama Prabowo
Menurut mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi ini, karena keterbukaan itulah seharusnya potensi konflik kepentingan tidak ada.
“Potensi konflik kepentingan tereduksi ketika transparansi hadir,” ujarnya.
BACA JUGA: PKS Sindir Gubernur Riau: Belajarlah dari Kasus Ridwan Kamil
Sejauh ini, TAP dibentuk dengan keterbukaan, tanpa sembunyi-sembunyi. Malah, Erry juga mempersilakan semua anggota TAP diawasi dan ditegur bila ada yang menyimpang atau menyalahgunakan wewenang.
Lagi pula, kata Erry, mengangkat orang-orang yang dipercaya oleh gubernur bukanlah pelanggaran hukum, melainkan hal yang sangat wajar.
BACA JUGA: Pesan dan Pantun Kang Emil pada Perayaan Cap Go Meh di Bogor
Erry menambahkan, di era keterbukaan ini sudah seharusnya semua orang bersama-sama menggali gagasan.
Erry juga mengajak masyarakat untuk berpikir positif tanpa prasangka. Dia juga menyemangati Gubernur Emil dalam menyikapi kritikan tersebut.
“Tetap semangat dan cermat, terima semua kritik sebagai suplemen gairah perjuangan,” tutup Erry.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membentuk Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 060.1/Kep.1244-Org/2018 yang dikeluarkan pada 27 November 2018.
TAP diisi sejumlah pakar dengan latar belakang kelilmuan beragam seperti Erry Riyana Hardjapamekas, Indratmo Soekarno, Bernardus Djonoputro, Evi S Saleha, Budi Raharjo, Budhiana Kartawijaya, Kusmayanto Kadiman, Asep Warlan dan Dedi Kusnadi Thamim.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TAIB Laporkan Ridwan Kamil ke Bawaslu
Redaktur & Reporter : Yessy