Pesan dan Pantun Kang Emil pada Perayaan Cap Go Meh di Bogor

Rabu, 20 Februari 2019 – 04:47 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (berpeci) dan anggota DPR Maruarar Sirait saat menghadiri Street Festival dalam rangka perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor, Selasa (19/2) malam. Foto: RMO/JPG

jpnn.com, BOGOR - Warga Kota Bogor, Jawa Barat tumpah ruah di acara Street Festival dalam rangka perayaan Cap Go Meh, Selasa (19/2) malam. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut hadir dalam puncak perayaan Cap Go Meh yang dipusatkan di Wihara Dhanagun, Jalan Suryakencana, Kota Bogor itu.

Kang Emil -panggilan kondang Ridwan Kamil- saat menyampaikan kata sambutan dalam acara itu mengawalinya dengan dua buah pantun. Yang pertama adalah pantun untuk menyemangati warga Kota Bogor agar konsisten menjaga Pancasila.

BACA JUGA: Gema Mendunia

“Kerak telur digoreng dadakan. Harganya Lima ratusan. Jika Bogor ingin di depan. Pancasila harus dipertahkanan,” kata Kang Emil membacakan pantun pertamanya yang langsung ditimpali aplaus ribuan warga yang hadir.

Pantun kedua dari Kang Emil masih seputar pentingnya mempertahankan Pancasila. “Beli kebaya di hari Selasa. Pulang kantor ke pasar raya. Jaga budaya jaga Pancasila. Dari Bogor untuk Indonesia,” tutur Emil.

BACA JUGA: Nakal, 11 ASN Kabupaten Bogor Terjaring Razia Satpol PP

Mantan wali kota Bandung itu mengaku bangga bisa menghadiri perayaan Cap Go Meh di Bogor. Menurutnya, perayaan Cap Gomeh di Bogor menunjukkan tingginya spirit keindonesiaan di kota yang pada era kolonial dikenal dengan nama Buitenzorg itu.

“Kita harus menjadi bangsa yang terus mencari persamaan daripada perbedaan. Bangsa kita akan hancur kalau selalu mencari perbedaan,” katanya berpesan.

BACA JUGA: TAIB Laporkan Ridwan Kamil ke Bawaslu

Kang emil menambahkan, perayaan Cap Go Meh juga memperlihatkan kesamaan semangat warga Bogor akan Pancasila. Karena itu Emil juga mengapresiasi semangat warga Kota Bogor dalam merawat kebinekaan.

“Rumah kita bersama adalah Pancasila. Lagu kita bersama adalah Indonesia Raya," ucapnya.

Pada kesempatan sama, anggota DPR dari PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan, semua pihak harus menjaga dan merawat pluralisme. Melihat kemeriahan acara Cap Go Meh di Bogor, ketua umum Taruna Merah Putih itu meyakini bahwa mayoritas masyarakat mendukung Pancasila.

"Maka silent majority harus bersuara. Kita lawan semuan tekanan dan ancaman pada Pancasila," ucapnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jurus Kang Emil Tepis Tuduhan Melanggar Aturan Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler