jpnn.com, LEMBATA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengingatkan warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Ili Lewotolok, untuk tidak nekat melawan alam karena bisa mengancam nyawa.
"Sektor paling berbahaya di Gunung Ili Lewotolok menurut laporan dari PVBMG adalah di sektor Tenggara. Oleh karena itu saya berharap warga jangan coba-coba melawan alam," kata Doni saat berkunjung ke Kabupaten Lembata, NTT pada Rabu (2/12).
BACA JUGA: Doni Monardo Tiba di Kupang, Pesawatnya Dipenuhi Bantuan untuk Pengungsi
Warga di desa Jontona sedang duduk melihat gunung Ili Lewotolok yang tertutup oleh kabut. Antara/Kornelis Kaha.
BACA JUGA: Begini Alasan Putri JK Melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri
Pesan itu disampaikan Doni lantaran masih banyak warga yang tidak mau dievakuasi dan lebih memilih tetap beraktivitas seperti biasa di kawasan rawan bencana itu.
Doni meminta agar areal yang masuk zona bahaya di sekitar Gunung Ili Lewotolok benar-benar terbebas dari penduduk. Karena Pemda harus mengedukasi dan melakukan mitigasi bencana agar warga memahami kondisi tersebut.
BACA JUGA: Beredar Surat Hasil Tes Swab Habib Rizieq, Begini Tanggapan MER-C
Tindakan tegas menurutnya perlu diambil jika setelah diberikan edukasi, namun masih ada warga yang melawan dan tidak mau dievakuasi.
"Kalo tidak patuh, perlu ada langkah tegas. Kalau satu dua masih bertahan di kampung, diperingatkan untuk mengungsi,” tegas Doni.
Dia juga mengimbau warga mewaspadai ancaman luncuran awan panas di saat gunungapi tersebut masih mengalami erupsi. Sebab, hal itu sudah pasti membahayakan.
Terlebih lagi kecepatan awan panas itu kurang lebih 100 kilometer per jam. Kalau dibandingkan dengan kecepatan manusia yang normalnya mencapai sepuluh kilometer per jam, situ sangat riskan bagi masyarakat.
"Tidak ada orang akan tahan dengan awan panas, walaupun ada bunker. Jangan nekat. Alam jangan dilawan, Tidak ada satu pun kekuatan buatan manusia yang dapat melawan kekuatan alam," pungkas Doni.(antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam