Erupsi Gunung Semeru: 39 Orang Meninggal Dunia, 13 Warga Masih Hilang

Kamis, 09 Desember 2021 – 09:35 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Foto: Ridho Abdullah/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim SAR gabungan terus berjibaku melakukan pencarian warga korban erupsi Gunung Semeru yang dinyatakan masih hilang.

Data yang dirilis Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari per hari ini, Kamis (9/12), korban meninggal dunia tercatat 39 orang dan 13 orang hilang.

BACA JUGA: Detik-Detik Mencekam saat Lenny, Anak, dan Ibunya Terkepung Awan Panas Gunung Semeru

Petugas di lapangan masih terus melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap warga meninggal.

"Sementara mereka yang hilang, tim SAR gabungan menargetkan waktu 6 hari ke depan dengan fokus di wilayah Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan wilayah Desa Curah Kobokan," ucap Muhari.

BACA JUGA: Wakapolda Papua Brigjen Eko Berdukacita atas Kematian Siswa SPN Denis Yonas Trangen

Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru meningkat. Pada Rabu (8/12), tercatat jumlah pengungsi mencapai 6.022 jiwa yang tersebar di 115 titik pos pengungsian.

Posko terus memutakhirkan data warga terdampak maupun warga yang mengungsi di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar.

BACA JUGA: Siskaeee Bikin Konten Pornografi Sejak 2017, Sebegini Total Penghasilannya, Wow

Sebaran jumlah penyintas paling banyak berada di Kecamatan Candipuro dengan 2.331 orang, sedangkan di Kecamatan Pasirian 983 orang, Pronojiwo 525, Tempeh 554, Sumbersuko 302, Lumajang 271.

Kemudian, di Pasrujambe 212, Sukodono 204, Kunir 127, Tekung 67, Senduro 66, Padang 62, Jatiroto 59, Kedungjajang 50, Klakah 45, Yosowilangun 40, Rowokangkung 37, Ranuyoso 26, Randuagung 24, Tempursari 23 dan Gucialit 14.

"Dalam rapat koordinasi hari ini, sejumlah pelayanan dasar menjadi perhatian petugas di lapangan untuk dioptimalkan," kata Muhari.

Sejumlah kebutuhan dasar itu, misalnya, operasional dapur umum untuk menambah kapasitas masakan, kebutuhan toilet portabel, dan ruang yang lebih nyaman untuk pengungsi.

"Terkait hal alokasi tempat pengungsian, posko masih mengidentifikasi fasilitas pendidikan yang aman dan dapat dimanfaatkan untuk pemindahan para penyintas," ujar Muhari. (fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler