Erwin Astha Tegaskan Belum Ada Hepatitis Akut di Jatim

Jumat, 06 Mei 2022 – 16:17 WIB
Tangkapan layar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Erwin Astha Triyono (kanan) menggelar konferensi pers via daring, Jumat (6/5/2022) meluruskan bahwa di wilayah setempat belum ditemukan kasus hepatitis akut. ANTARA/Willy Irawan.

jpnn.com, SURABAYA - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Erwin Astha Triyono menyatakan bahwa di provinsi setempat belum ditemukan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.

Menurutnya, 114 kasus yang ditemukan di 18 kabupaten/kota berdasar data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jatim yang diterima per 4 Mei 2022 itu bukan hepatitis akut.

BACA JUGA: Wabah Hepatitis Akut di Jatim, Komisi IX Minta Kemenkes Lakukan Ini

"Namun, penyakit sindrom jaundice akut atau penyakit kuning akut," ujarnya melalui keterangan melalui virtual, Jumat (6/5).

Menurutnya, SKDR merupakan aplikasi untuk menindaklanjuti temuan suatu penyakit lebih awal.

BACA JUGA: Hepatitis Akut Mulai Mewabah, Komisi IX Minta Kemenkes Gerak Cepat

Pada prinsipnya, kata dia, SKDR itu aplikasi yang menerima data dari semua layanan kesehatan. 

"Saat ini ada temuan terkait penyakit kuning akut. Jadi, ini kewaspadaan terkait penyakit kuning," ucap dia.

BACA JUGA: Soal Kasus Hepatitis Akut Bergejala Berat pada Anak, Khofifah Minta Warga Tidak Panik

Erwin mengatakan setelah ada laporan dari SKDR, selanjutnya tim Dinkes Jatim melakukan verifikasi terkait kebenaran penyakit kuning tersebut.

Kemudian, tim akan mencari penyebabnya, apa terkait dari infeksi atau noninfeksi.

"Selanjutnya apakah ini terkait hepatitis akut yang belum ketahui etologinya atau tidak, ternyata sampai Mei 2022 temuan ini tidak masuk kelompok hepatitis akut yang belum diketahui etologinya," kata dr Erwin.

Dia menyatakan penyakit hepatitis akut salah satu tandanya pasien mengalami penyakit kuning. 

Namun, lanjut dia, pasien yang terjangkiti penyakit kuning belum tentu hepatitis akut. 

Sebab, penyakit kuning bisa karena tifus, malaria dan sebagainya.

"Maka dari itu perlu dicari penyebabnya," ungkapnya.

Erwin menyatakan bahwa sampai saat ini di Jatim belum ada hepatitis akut. "Saya kembali menegaskan bahwa sampai saat ini di Jatim belum ada laporan terkait hepatitis akut tersebut," tuturnya.

Erwin mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang, kemudian lakukan upaya pencegahan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti sering mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh.

Kemudian, menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit.

"Untuk sementara agar tidak berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di play ground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan lain-lain yang sering dipegang orang," kata dr Erwin. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler