Sebagaimana diberitakan BBC, fasilitas ini berada di antara sejumlah institusi akademik dan bisnis yang berlokasi di kampus inovasi Harwell, dekat Oxford
BACA JUGA: Video Latihan Terakhir MJ Ditawar Rp 503 Miliar
Disebutkan juga, fasilitas tersebut akan memfokuskan diri pada sisi keilmuan dan eksplorasi, dengan penekanan pada kajian robotics dan perubahan iklim.Pihak ESA berharap unit terbaru kampus Harwell ini bisa menjadi penyuplai industrial intelligence (kecerdasan industri), sebuah bidang eksternal yang ditujukan untuk mengembangkan ide-ide baru bagi badan tersebut dari sektor swasta
"Kami di ESA akan menempatkan pusat penelitian di Harwell ini untuk melihat peluang bekerja di garis depan teknologi bersama kalangan industri - bukan hanya industri di Inggris tapi juga Eropa secara umum," ungkap Prof David Southwood, kepala peneliti ESA.
"Salah satu ambisi kita adalah untuk mendapatkan aliran-aliran ide dan pemikiran yang lebih baik (di sini), melewati batas-batas yang ada," ungkap David Williams, salah seorang pejabat senior Inggris untuk bidang luar angkasa.
Ambisi pendirian pusat penelitian itu jelas sesuai dengan etos keberadaan Harwell
BACA JUGA: Adegan Mesra Berlusconi Beredar di Internet
Kampus yang secara bersama dimiliki oleh Dewan Fasilitas Ilmu dan Teknologi (STFC), Otoritas Tenaga Atom UK (UKAEA) dan Badan Perlindungan Kesehatan (HPA) Inggris ini, terutama terkenal dengan keberadaan fasilitas terbesarnya yang didanai negara, yakni bangunan sumber cahaya synchrotron bernama DiamondBACA JUGA: Flu Babi Sudah Renggut 700 Nyawa Lebih
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pebisnis Tajir Dituding Ngembat Rp100 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi