Pebisnis Tajir Dituding Ngembat Rp100 Triliun

Selasa, 21 Juli 2009 – 10:55 WIB
RIYADH - Arab Saudi dihebohkan kasus hukum yang menimpa salah seorang terkaya di negeri kerajaan tersebut, Maan al-SaneaDia dituduh menilap uang keluarga istrinya hingga USD10 miliar (sekitar Rp100 triliun) selama empat tahun terakhir

BACA JUGA: Dua Keturunan Serbia Divonis Bersalah



Kasus yang menyeret sang pebisnis tajir tersebut kini ditangani Pengadilan Tinggi New York, Amerika Serikat
Dia digugat oleh Ahmad Hamad Algosaibi and Bros (AHAB)

BACA JUGA: Milisi Somalia Hentikan Kegiatan Lembaga PBB

Gugatan tersebut dilayangkan minggu lalu, sebagai respons karena AHAB sendiri juga digugat oleh Bank Mashreq di Dubai
Salah satu bank terbesar di Uni Emirat Arab ini, menurut versi jaringan bisnis Algosaibi, menjadi pihak penting dalam kasus tersebut

BACA JUGA: Ayatollah Peringatkan Elit Pemerintahan

Merekalah yang memuluskan jalan al-Sanea untuk menguras pundi-pundi kekayaan AHAB.

Dalam gugatannya, kelompok bisnis maju Algosaibi menuduh al-Sanea menyalahgunakan sistem transfer gaji para pekerja untuk menyembunyikan transaksi gelap bernilai jutaan dolar dengan pihak bank.

Saling gugat tersebut pecah setelah terjadi sengketa antara dua kelompok keuangan regional dan internasional, AHAB dan al-Saneas Group, yang sebenarnya terus memanas sejak dua bulan terakhir

Antara AHAB dan al-Sanea sebetulnya ada pertalian keluargaPebisnis itu adalah menantu pendiri AHAB, Abdelazis AlgosaibiKeluarga Algosaibi dikenal telah lama malang melintang di dunia perdagangan, industri, maupun investasiSementara Grup Saad milik al-Sanea baru berkembang 10-15 tahun terakhir.

Nama al-Sanea yang melejit itu sampai mengantarkannya masuk ke dalam jajaran orang paling tajir di planet ini versi Majalah ForbesBerkat pengembangan investasinya yang mendunia, jumlah kekayaannya mencapai USD7 miliar (sekitar Rp7 triliun)     

Namun, kelompok Algosaibi mencurigai ada yang tidak beres dengan membengkaknya kantung investasi al-Sanea"Tampaknya, sebagian kekayaan itu didapatnya melalui jalan curang dari AHAB," ujar Algosaibi dalam gugatannya.

Selama ini, al-Sanea mengelola perusahaan penjualan valuta asing, yang menjadi anak perusahaan AHABPerusahaan itu biasanya digunakan untuk membayar gaji para pekerja perusahaan AHAB di luar negeri

Sejak 2005, dia diduga memanipulasi nilai mata uang asing yang akan dibayarkan untuk pekerjaModusnya, dia bekerja sama dengan Bank MashredHingga empat tahun berjalan, hasil manipulasi tersebut mencapai jutaan dolar.(cak/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aussie Ingatkan Bom Susulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler