Eskalator Blok G Rampung, Perluasan Parkir Mendesak

Jumat, 08 Agustus 2014 – 03:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pembangunan eskalator Pasar Blok G Tanah Abang mulai diuji coba. Kini pengunjung dimanjakan naik hingga ke lantai III tanpa capek naik tangga. Pengadaan eskalator itu atas permintaan pedagang yang dikabulkan Gubernur Joko Widodo, sebagai salah satu cara meramaikan penampungan para pedagang yang sebagian besar berasal dari jalanan di Tanah Abang tersebut.

Sebagaimana keluhan para pedagang pascarelokasi tahun lalu Blok G Pasar Tanah Abang sepi pengunjung. Dugaannya karena minimnya fasilitas untuk mengakses Blok G. Bahkan begitu sepinya, kebanyakan pedagang di lantai III memilih kabur dan berjualan lagi di jalanan. Proyek pembangunan eskalator di Pasar Tanah Abang Blok G telah dimulai sejak awal Februari 2014.

BACA JUGA: Ahok Senang tak Masuk Daftar Calon Kabinet Jokowi-JK

Manager Blok G Pasar Tanah Abang, Namen Suhandi, mengatakan pengadaan eskalator Blok G sebagai upaya meramaikan pengunjung. Diharapkan pedagang Pasar Blok G termasuk di lantai atas diharapkan tidak kalah bersaing dengan pedagang lain di Pasar Tanah Abang.

Apalagi menyusul nantinya akan tersambung jembatan penyeberanang orang (JPO) yang kini masih dalam tahap pengerjaan. JPO itu akan mengintegerasikan blok-blok Pasar Tanah Abang hingga Stasiun Tanah Abang juga diyakini akan meramaikan Blok G.  Saat proyek pengerjaan eskalator berlangsung, Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi juga sempat meninjau Blok G.

BACA JUGA: Pendatang Baru Serbu Depok

Namun belum diketahui apakah Jokowi juga berencana meresmikan eskalator yang sudah jadi itu. Sementara rencana lainnya, pihaknya akan segera memperluas lahan parkir. Saat ini lahan parkir yang tersedia di Blok G sangat tidak memadai untuk menampung pengunjung yang akan berbelanja.

"Jangankan untuk menampung kendaraan pengunjung, kendaraan pedagang yang jumlahnya mencapai 700 orang itu terkadang tidak tertampung," ungkap Namen.

BACA JUGA: Polda Ladeni Penghalang Penertiban PKL Monas

Selain lahan parkir terbatas, kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi Blok G membuat pengunjung malas untuk mampir.  Karena itu, pihaknya berencana memperluas parkir Blok G dengan membebaskan lahan milik warga. Namun  Namen mengaku pihaknya belum sampai pada tahapan sosialisasi.

"Rencananya, tanah milik warga yang berada di belakang gedung ini yang akan dijadikan lahan buat parkir. Tapi pembebasan urusan Pemprov DKI," tandasnya.

Di lain pihak, warga RT 02/09, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang yang berjumlah 200 jiwa atau sekitar 80 KK mengaku setuju tanahnya dibebaskan untuk lahan parkir. Asalkan biaya  penggantian sesuai dengan harga yang diinginkan  warga.

Ketua RT setempat, Salma, 35, mengakui sudah mengetahui adanya isu perluasan lahan parkir oleh pihak pengelola gedung Blok G. Dirinya mengatakan walau masih sebatas isu, dirinya setuju saja akan rencana tersebut. Dikatakan, warga mengingikan ganti rugi senilai Rp 15 juta-Rp 20 juta untuk setiap meter persegi. Besaran itu menurut Salma sangat wajar mengingat letak tempat tinggal warga itu sangat strategis.

"Pasar Tanah Abang itukan kawasan tekstil terbesar se-Asia Tenggara, kalau kita dapat dengan nilai segitu, wajar kok," ungkap Salma.

Selain posisi yang strategis itu, Salma menambahkan bahwa saat ini harga tanah di Jakarta sangat mahal. Jika mendapatkan ganti rugi di bawah nilai tersebut, dirinya tidak yakin warganya bisa memperoleh tempat tinggal lain.

"Kalau di Jakarta harga tanah mahal semua, dengan harga segitu paling kita bisa beli rumah di pinggiran Jakarta, makanya kita mikir harga segitu cukup wajar kita dapatkan," tandasnya. (dni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Perkara Kecurangan Pilpres, 11 Saksi Diperiksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler