Estrada Boleh Ikut Pemilihan

Kamis, 21 Januari 2010 – 12:32 WIB
MANTAN - Terpilih pada 1998, namun disingkirkan tahun 2001, kini Joseph Estrada hendak maju kembali ke pemilihan presiden. Foto: Reuters.
MANILA - Mantan Presiden Filipina, Joseph Estrada, dinyatakan boleh ikut serta kembali dalam ajang pemilu tahun iniSebagaimana diberitakan situs Al Jazeera, Kamis (21/1), pihak Komisi Pemilu (Comelec) Filipina memastikan hal itu, Rabu (20/1) waktu setempat, yang sekaligus mementahkan protes dari sekelompk pengacara yang meminta Estrada dilarang mengikuti pemilu.

Alasan dari kelompok penentang itu terutama adalah bahwa berdasarkan undang-undang, mantan presiden yang telah menjalani tugas enam-tahunannya, tidak diperbolehkan lagi ikut dalam pemilu

BACA JUGA: Polisi Muslim Inggris Kritisi Strategi PM Brown

Namun di pihak lain, Estrada sendiri, yang 'diberhentikan' dari kantornya pada 2001 lalu, berpendapat bahwa ia tak sempat menyelesaikan periodenya.

Seperti diketahui, politisi yang juga mantan aktor itu, terpilih dengan jumlah suara cukup besar pada pemilu tahun 1998
Namun kemudian di tengah perjalanan, ia disingkirkan dari jabatannya lewat sebuah aksi yang didukung pihak militer, atas dasar tuduhan tindak korupsi

BACA JUGA: Terlalu Lama Duduk Berdampak Buruk

Ia divonis bersalah pada tahun 2007 lalu, namun diampuni hanya berselang beberapa minggu kemudian.

"Pada akhirnya, adalah masyarakat Filipina yang akan bertindak selaku pengadil terakhir, apakah mereka akan mempersilakan Estrada duduk lagi sebagai presiden
(Adalah) merupakan pilihan para elektorat (warga), siapa yang akan menjadi presiden mereka," papar Comelec pula dalam keputusannya.

Nicodemo Ferrer, Ketua Komite Comelec, menyatakan pula bahwa larangan konstitusi tidak berlaku pada Estrada

BACA JUGA: Wilders Terancam Bui 16 Bulan

Lebih jauh, ia menyebut bahwa (poin undang-undang) itu "mengacu pada presiden incumbent" dan "bukannya terhadap seseorang yang sebelumnya pernah terpilih".

Meski demikian, seakan memberi sinyal bahwa permasalahan legal ini masih belum akan selesai, pengacara Evilio Pormento mengatakan bahwa ia akan mengajukan banding soal keputusan itu kepada seluruh jajaran organisasi ComelecYang jelas sementara itu, rencananya warga Filipina akan melakukan pemungutan suara pada 10 Mei mendatang, untuk agenda pemilu presiden, sekaligus pemilu legislatif dan tingkat lokal(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Dewan jadi Sasaran Taliban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler