Alasan dari kelompok penentang itu terutama adalah bahwa berdasarkan undang-undang, mantan presiden yang telah menjalani tugas enam-tahunannya, tidak diperbolehkan lagi ikut dalam pemilu
BACA JUGA: Polisi Muslim Inggris Kritisi Strategi PM Brown
Namun di pihak lain, Estrada sendiri, yang 'diberhentikan' dari kantornya pada 2001 lalu, berpendapat bahwa ia tak sempat menyelesaikan periodenya.Seperti diketahui, politisi yang juga mantan aktor itu, terpilih dengan jumlah suara cukup besar pada pemilu tahun 1998
BACA JUGA: Terlalu Lama Duduk Berdampak Buruk
Ia divonis bersalah pada tahun 2007 lalu, namun diampuni hanya berselang beberapa minggu kemudian."Pada akhirnya, adalah masyarakat Filipina yang akan bertindak selaku pengadil terakhir, apakah mereka akan mempersilakan Estrada duduk lagi sebagai presiden
Nicodemo Ferrer, Ketua Komite Comelec, menyatakan pula bahwa larangan konstitusi tidak berlaku pada Estrada
BACA JUGA: Wilders Terancam Bui 16 Bulan
Lebih jauh, ia menyebut bahwa (poin undang-undang) itu "mengacu pada presiden incumbent" dan "bukannya terhadap seseorang yang sebelumnya pernah terpilih".Meski demikian, seakan memberi sinyal bahwa permasalahan legal ini masih belum akan selesai, pengacara Evilio Pormento mengatakan bahwa ia akan mengajukan banding soal keputusan itu kepada seluruh jajaran organisasi ComelecYang jelas sementara itu, rencananya warga Filipina akan melakukan pemungutan suara pada 10 Mei mendatang, untuk agenda pemilu presiden, sekaligus pemilu legislatif dan tingkat lokal(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Dewan jadi Sasaran Taliban
Redaktur : Tim Redaksi