jpnn.com - CIREBON - Dua bandar pil Zenith, Toto (40) dan Teja (26) tak kapok-kapok. Warga Kelurahan Panjunan, Cirebon ini sudah pernah ditangkap polisi pada Juni lalu karena mengedarkan pil Zenith dengan barang bukti 540 butir.
Nah, Minggu (27/12) kemarin, duo ini malah ketangkap lagi dan nyaris dihajar ormas Almanar di Jl Kalibaru Minggu, karena kepergok mengedarkan obatan dengan jenis yang sama dengan jumlah sekitar 430 butir.
BACA JUGA: Prabowo Pimpin Penggerebekan Sabung Ayam, 21 Pejudi Ditangkap, 144 Motor Disita
Penggerebekan tersebut terjadi setelah ormas menerima informasi dari masyarakat bahwa di Jl Kalibaru ada bandar obat yang kerap menjual obat-obatan secara terang-terangan. Berbekal informasi tersebut ormas pun bergerak dan langsung mengepung kerumunan orang yang sedang duduk-duduk di Jl Kalibaru, dua orang berhasil diamankan, namun satu lainnya berhasil melarikan diri.
Setelah diamati, ternyata keduanya adalah pemain lama, keduanya sudah pernah ketangkep razia polisi saat razia preman sebelum bulan puasa 2015, namun entah bagiamana caranya keduanya bisa berjualan lagi. Saat itu dari keduanya polisi mengamankan 540 butir obat.
BACA JUGA: Setelah Diringkus, Ternyata Garong Ini Menangis Juga, Cemen Deh
Menurut Toto, salah satu bandar obat yang diwawancarai Radar Cirebon, dia membeli obat tersebut dari Semarang. Sebulan sekali belanja obat tersebut dengan jumlah hampir seribu butir, para pembelinya adalah kalangan pekerja yang rata-rata adalah buru pelabuhan, sopir mobil dan para tukang becak.
“Satu butir itu kan tiga ribu, jadi satu sachet kecil dengan jumlah 10 butir saya jual 30 ribu, saya gak jual ke anak sekolah, ini kan untuk obat pegal- pegal atau rematik,” kilahnya.
BACA JUGA: Edan! 3 ABG Todong Bocah Pulang Maulid Pakai Pistol
Dengan kondisi seperti orang beler habis mabuk, Toto mengatakan bahwa keuntungan dari berjualan obat tersebut hampir dua kali lipat, uang tersebut kemudian ia bagi dengan temannya.
Saat ditanya bagaimana ia bisa berjualan lagi sementara enam bulan lalu ia ditangkap oleh polisi, ia hanya tersenyum dan tak menjawab lagi.
Koordinator Almanar, Andi Mulya mengatakan apapun dalih dari kedua bandar obat tersebut, jelas bahwa aktifitas keduanya meresahkan dan jelas merusak generasi muda dengan obat-obatan tersebut. “Ini harus tuntas, jangan diberi ampun, sudah dua kali tertangkap, prosesnya harus transaparan,” tuturnya. (dri/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribut dengan Istri, Acungkan Senpi, jadinya ya Begini
Redaktur : Tim Redaksi