Etape Kedua ITdBI Diprediksi Sangat Ketat

Kamis, 07 Mei 2015 – 12:26 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - BANYUWANGI - Ajang balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) memasuki etape kedua pada Kamis (7/5). Pada etape pertama kemarin (6/5), pebalap Hongkong King Lok Cheung (HKSI Pro Cycling Team) menguasai hari pertama balapan yang melintasi rute rolling sepanjang 167 km bersama pebalap Tunisia Raffa Chitoui (Skydive Dubai Pro Cycling Team). Keduanya membukukan catatan waktu 3 jam, 58 menit, dan 34 detik, hanya dibedakan sangat tipis sepersekian detik.

Nah, di etape kedua hari ini bakal menempuh jarak 147,7 kilometer. Para rider ini akan melintasi jalanan di kawasan sisi Selatan dan Barat Banyuwangi. Rute ini diawali dari RTH Maron Kecamatan Genteng dan finish di Taman Blambangan. Mereka akan melintasi rute yang berdekatan dengan sejumlah destinasi wisata dan alam pedesaan.

BACA JUGA: Ini Pebalap yang Rebut Etape Pertama International Tour de Banyuwangi Ijen

Chairman ITdBI Guntur Priambodo mengatakan, pada etape kedua, keseruan balapan masih akan terjadi. 

"Para pebalap akan bertarung habis-habisan di setiap etape dengan speed tinggi serta full power karena rute tahun ini Tour de Banyuwangi Ijen relatif lebih pendek. Beda dengan tahun lalu yang mengandalkan ketahanan karena rute yang panjang, tahun ini mereka pasti mengeluarkan strategi hajar-hajaran di setiap etape," ujar Guntur yang juga ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jawa Timur.

BACA JUGA: Usai Gotong Royong, Lahan Satu Hektar Ludes Terbakar

Pemimpin sementara lomba, pebalap Hongkong King Lok Cheung (HKSI Pro Cycling Team), mengatakan, dirinya akan mengoptimalkan rute non-tanjakan pada etape kedua hari ini. 

“Cuaca di Banyuwangi sangat bagus dan tidak terlalu berbeda dengan Hongkong. Saya merasa nyaman dan itu membuat saya bisa benar-benar fokus pada performa saya,” kata King Lok yang hari ini akan mengenakan yellow jersey sebagai tanda pemimpin lomba.

BACA JUGA: Ini yang Dilakukan Para Adik HB X Setelah Dikeluarkannya Sabdaraja

Ditanya tentang peluangnya menuju gelar juara IBTdI 2015, King Lok tak ingin sesumbar. Dia menyadari selisih waktu dengan para pesaing di belakangnya masih bisa dikejar. 

Apalagi, mereka masih harus menghadapi queen stage alias etape penentu, yaitu etape ketiga mendaki Gunung Ijen pada Jumat (8/5). 

“Saya masih harus berhadapan dengan pebalap Perancis, Peter Pouly (Singha Infinite Cycling Team). Dia adalah climber murni, sedangkan saya sprinter. Saya akan memaksimalkan semua etape di mana saya berpeluang juara etape,” katanya.

Setelah menuntaskan etape kedua hingga sore hari nanti, besok (8/5), para rider akan bertarung di etape ketiga yang merupakan etape ”neraka” dengan jarak 123,5 kilometer. Para pebalap di etape ini akan memulai balapan start di kawasan laut di Kecamatan Muncar dan finish di Paltuding, kaki Gunung Ijen, yang berada di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Mereka di etape ketiga ini bakal ”disiksa” tanjakan Ijen yang luar biasa menantang. Di lereng erek-erek Ijen, mereka akan beradu pancal dengan kemiringan mencapai 45 derajat.

Terakhir di etape empat, Sabtu (9/5), para pebalap akan kembali menempuh rute flat sepanjang 114,4 kilometer dengan rute dari RTH Kecamatan Wongsorejo dan finish di Taman Blambangan.

Pebalap Indonesia Bersaing Ketat

Sementara itu, persaingan di kategori pebalap Tanah Air tak kalah seru. Pebalap Pegasus Continental Cycling Team Robin Manulang berhasil menjadi pembalap Indonesia terbaik dengan mencatatkan waktu 3 jam 59 menit 26 detik pada etape pertama, kemarin (6/5). 

Dia dibuntuti Mat Nur (KFC Team) dan rekan setimnya, Fatahillah Abdullah, dengan selisih 24 detik.

Peraih medali emas SEA Games Myanmar 2013 tersebut pun berhak mengenakan red and white jersey alias jersey Merah Putih di etape kedua hari ini (7/5). 

“Persaingan di antara pebalap Indonesia cukup ketat. Di sini ada timnas Indonesia, pebalap tuan rumah (BRCC Banyuwangi), dan beberapa tim bagus lainnya. Selisih waktu yang lumayan bagus akan berusaha saya pertahankan,” kata Robin.

Pebalap Indonesia sendiri juga ikut mencuri juara di etape satu kemarin. Dia adalah Herwin Jaya dari BRCC Banyuwangi yang berhasil meraih polkadot jersey (raja tanjakan) karena unggul di jalur tanjakan. Dia memimpin di atas klasemen "King of Mountain" mengalahkan King Lok (Hong Kong) di posisi kedua dan Raffa Chitoui (Tunisia) di posisi ketiga.

“Balapan ini memang diikuti banyak pebalap asing. Tapi bukan berarti kami takut bersaing. Peluang selalu ada jika kita benar-benar sungguh-sungguh. Kami akan terus mengerahkan segala tenaga pada sisa etape,” kata Herwin. (eri/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabda Raja Ditolak, Ini Kata Hamengku Buwono X


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler