Evakuasi Delapan TKI di Istana Khadafi

Siapkan Dua Opsi pemulangan WNI

Jumat, 25 Februari 2011 – 05:41 WIB

JAKARTA - Kondisi keamanan di dalam negeri Libya yang kian memburuk segera disikapi pemerintahKementerian Luar Negeri (Kemenlu) segera mengaktifkan langkah evakuasi untuk mengeluarkan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini ada di negeri pimpinan Muammar Khadafi tersebut

BACA JUGA: Krisis Libya Bisa Picu Kenaikan Harga Minyak

Yang menyedot perhatian, pemerintah akan menjemput dan memulangkan delapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kini bekerja di istana milik Khadafi


"Informasi yang kami miliki ada delapan TKI yang diduga kuat bekerja di Istana," kata Ketua Satuan Tugas Evakuasi  WNI di Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda di Kantor Kementerian Politik Hukum dan HAM, Jakarta Pusat, Kamis (24/2) kemarin.

Hassan memastikan delapan WNI yang bekerja di Istana Khadafi itu secepatnya akan dievakuasi dengan mempertimbangkan kondisi keamanan Libya yang memang sudah parah

BACA JUGA: Sembuh, Raja Saudi Pulang Kampung

Menurut Mantan Menlu itu, perpecahan di antara dua kelompok di negeri itu sudah pada level kritis dan berbeda dengan kondisi Mesir
Karena yang terjadi di Libya rentan dengan kekerasan akibat banyaknya milisi dan rakyat yang memiliki senjata api

BACA JUGA: Komunitas Internasional Isolasi Libya

Karena itu, evakuasi harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindari terlibat diantara bentrok milisi bersenjata itu"Kami masih memantau bandara untuk bisa memulangkan WNIKarena sekarang kondisinya masih buka tutup," kata dia.

Saat ini ada 870 WNI di Libya yang terdiri dari mahasiswa, pekerja tambang, dan TKIKesulitan yang dihadapi pemerintah RI yakni komunikasi dengan Kedutaan Besar di Tripoli yang sulit karena akses komunikasi juga banyak yang terputusYang saat ini sudah dipastikan adalah evakuasi pekerja PT WIKA (Wijaya Karya) yang sedang mengerjakan proyek bangunan mall di Kota Tripoli"Kalau pekerja Wika sudah agak matang persiapannyaDalam artian mereka tinggalnya bersamaan dan 210 orang sudah siap diangkut," kata dia.

Pemerintah Libya telah menjamin bahwa mahasiswa Indonesia sebanyak 10 orang yang ada di Tripoli dalam keadaan amanBahkan pihak universitas juga telah menyampaikannya secara langsung kepada kantor perwakilan RI setempatMeski demikian, pemerintah Indonesia tetap mempertanyakan kepada pihak universitas seberapa besar keamanan yang diberikan kepada mahasiswa bersangkutan"Apakah Mereka merasa aman atau tidak?" tanya Wirajuda

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, terdapat dua opsi evakuasi yang kemungkinan ditempuh pemerintahPertama, mengevakuasi WNI menuju tempat aman seperti Jordania kemudian menjemput mereka di dengan pesawat ke Indonesia"Itu apabila sudah sangat mendesak harus segera dikerjakan," ujar Djoko.

Kedua, pemerintah mengevakuasi WNI langsung dari Libya ke Indonesia seperti saat mengevakuasi WNI di MesirBesar kemungkinan penjemputan langsung akan singgah terlebih dulu di Mesir atau di Jeddah untuk mengisi bahan bakarHarapannya, pesawat tidak akan berlama-lama ada di bandara Tropoli dan segera bertolak ke Indonesia untuk mengantisipasi pembajakan dan ancaman lainKendalanya, untuk opsi kedua harus bisa dipastikan bahwa WNI yang akan dievakuasi berkumpul di bandara pada saat yang tepat dan bersamaan"Teknisnya, mudah-mudahan akan lebih lancar daripada saat di Mesir," katanya

Djoko telah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo dan mengirimkan empat pegawai Kemenlu menuju ke LibyaMereka berangkat tadi malam untuk memperkuat pendataan dan proses evakuasi yang dilakukan KBRI di Tripoli"Kemungkinan staf juga akan diperkuat dengan kedutaan terdekat, seperti dari Mesir, Tunisia, dan Jordania," kata Djoko(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selandia Baru Status Darurat Pascagempa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler