RIYADH - Di tengah pecahnya revolusi sejumlah negara Arab, Raja Abdullah dikabarkan pulangAgence France-Presse melaporkan raja Arab Saudi tersebut telah bertolak dari Maroko setelah kondisinya membaik pasca menjalani operasi di Amerika Serikat.
Jalanan dan berbagai bangunan di Ibu Kota Riyadh, didekorasi dengan bendera kebangsaan serta poster sambutan selamat datang kepada raja 86 tahun tersebut
BACA JUGA: Komunitas Internasional Isolasi Libya
Seluruh halaman depan koran Saudi, kemarin (23/2), memberitakan kepulangan sang raja"Raja (Abdullah) menjadi satu-satunya pilar stabilitas di tingkat regional, saat ini," tulis editorial harian berbahasa Inggris, Arab News
BACA JUGA: Selandia Baru Status Darurat Pascagempa
Sementara harian ternama berbahasa Arab, Okaz, dalam salah satu bagian tulisannya menyebut bahwa Raja Abdullah adalah sebuah "oasis perdamaian" di tengah turbulensi Timur Tengah.Presiden Mesir Hosni Mubarak, sekutu dekat Raja Abdullah, dilengserkan oleh gerakan sosial populer pada 11 Februari lalu, ketika sang raja sedang berada di luar negeri
BACA JUGA: Belum Ada WNI Korban Gempa di Selandia Baru
Otoritas Tunisia telah, secara formal, meminta pemerintah Arab Saudi mengekstradisi Ben Ali dan istrinya Leila Trabelsi.Abdullah terbang ke New York 22 November 2010 dan menjalani operasi hernia, dua hari kemudianUsia lanjut dan masalah kesehatan sang raja memunculkan berbagai keprihatinan tentang masa depan Arab Saudi.
Adik tiri Abdullah, Putra Mahkota Sultan bin Abdul Aziz, yang menjabat menteri pertahanan sejak 1962, kini berusia 83 tahunDia diyakini juga mengidap kanker(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulit Evakuasi WNI dari Libya
Redaktur : Tim Redaksi