Krisis Libya Bisa Picu Kenaikan Harga Minyak

SBY Surati DK PBB

Jumat, 25 Februari 2011 – 05:16 WIB
Warga Libya berdiri di atas moncong meriam. Foto: AP Photo/Hussein Malla

JAKARTA - Kondisi dalam negeri Libya yang tak kunjung mereda membuat prihatin Presiden Susilo Bambang YudhoyonoApalagi, konflik yang terjadi di Libya bisa berdampak pada dunia, bukan hanya secara geopolitik di kawasan Teluk

BACA JUGA: Sembuh, Raja Saudi Pulang Kampung



Salah satu yang mendapat sorotan SBY adalah ancaman kenaikan harga minyak
"Kalau ini tidak dihentikan, dunia akan kena dampaknya, seperti (kenaikan) harga minyak," kata SBY dalam keterangan pers sebelum bertolak ke Brunei Darussalam di Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin (24/2)

BACA JUGA: Komunitas Internasional Isolasi Libya



Kenaikan harga minyak, dikhawatirkan juga akan berimbas pada terjadinya kenaikan harga pangan
Dampak itu, menurut SBY, tidak hanya dirasakan oleh negara-negara berkembang, namun juga dialami negara-negara maju

BACA JUGA: Selandia Baru Status Darurat Pascagempa



Konflik yang terjadi di Libya, kata SBY, tidak hanya tergolong besar dari aksi yang dilakukan"Korban-korban yang jatuh menurut saya juga sudah di luar kepatutan," tuturnyaKarena itu, SBY menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan komunitas global untuk melakukan langkah riil mencegah terjadinya aksi kekerasan yang tidak

"Dan melakukan sesuatu agar harga minyak tidak naik signifikan agar tidak memukul harga pangan dan sebagainya," urai mantan Menkopolkam ituSBY berharap, Libya juga mampu keluar dari krisis yang saat ini terjadi saat iniSehingga kondisi serupa merembet ke negara-negara lain

Terkait dengan 870 WNI yang ada di Libya, SBY mengungkapkan telah memberi tugas kepada Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk melakukan upaya penyelamatan WNISBY mengaku, kondisi yang ada di Libya lebih rumit dibandingkan dengan situasi di Mesir"Terbuka opsi untuk mengirimkan pesawat (menjemput WNI)," katanya(fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada WNI Korban Gempa di Selandia Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler