jpnn.com - PONTIANAK- Gejolak masuknya warga pendatang yang menamakan dirinya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kabupaten/kota di Kalbar, disikapi serius Polresta Pontianak.
Warga Gafatar yang diusir itu rencananya akan diungsikan di Kota Pontianak. Masyarakat Kota Pontianak diminta tidak ikut cawe-cawe atau berbuat anarkis, melainkan menyerahkan keberadaan mereka kepada pemerintah dan aparatur hukum.
BACA JUGA: Pemkab Sediakan Tiket, Kembalikan Warga Gafatar ke Daerah Asal
"Kita minta masyarakat untuk tidak cawe-cawe seperti yang terjadi beberapa daerah dalam menolak eks Gafatar tersebut. Serahkan kepada kami, pemerintah, aparat maupun instansi terkait," kata Wakapolresta Pontianak, AKBP Veris Septiansyah, kepada Rakyat Kalbar (grup JPNN).
Menurut Veris, pada prinsipnya jajarannya sudah melakukan penangkalan tentang gerakan eks Gafatar di Kota Pontianak maupun Kubu Raya. Hasilnya Kota Pontianak nihil eks Gafatar. "Kami sudah melakukan penangkalan. Saat ini yang kita minta masyarakat jangan terprovokatif dalam penolakan Gafatar di daerah lainnya," pintanya.
BACA JUGA: Ribuan Warga Mempawah Bakar Pemukiman Gafatar
Sementara itu, warga eks Gafatar yang diusir, nantinya akan ditampung sementara di Kota Pontianak. Polresta siap melakukan pengamanan agar tak ada tindakan anarkis kembali terjadi. "Sekali lagi, masyarakat jangan ikut-ikutan gerakan penolakan yang berlebihan, nantinya akan menimbulkan masalah baru," tandasnya. (rakyatkalbar/dkk/jpnn)
BACA JUGA: Pencuri Alat Pembangkit Listrik Rp 7 M Tertangkap, Ternyata...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pipa Gas PT Dover Meledak, Warga Keluhkan Bau...
Redaktur : Tim Redaksi