Evaluasi Pemain Emosi

Sabtu, 12 November 2011 – 06:34 WIB
Pemain Timnas SEA Games, Patrich Wanggai, merayakan golnya ke gawang Singapura, dalam lanjutan babak penyisihan SEA Games 2011, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Indonesia menang 2-0. 11 November 2011. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS

JAKARTA - Timnas Indonesia U-23 kembali meraih hasil sempurna, Menghadapi Singapura di laga kedua SEA Games XXVI/2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) kemarin siang tim besutan Rahmad Darmawan itu mengalahkan Singapura dengan skor 2-0

Tak hanya mengamankan tiga poin, hingga partai kedua gawang timnas U-23 yang dikawal Kurnia Meiga belum sekalipun kebobolan

BACA JUGA: Garuda Muda Tekuk Singa

Dengan kemenangan ini untuk sementara Indonesia kembali menempati posisi teratas klasemen sementara Grup A dengan poin enam


Tampil di bawah terik matahari pukul 14.00 WIB skuad Merah Putih langsung menggebrak

BACA JUGA: Singapura Ketinggalan 2 Gol

Berawal dari bola kik off kerjasama Diego Michiels, Egi Melgiansyah, dan Titus Bonai berhasil dikonversi menjadi gol oleh Patrich Wanggai ketika pertandingan baru berjalan 45 detik!.

Unggul cepat membuat Egi Melgiansyah dkk makin bersemangat membombardir gawang Singapura yang dikawal Mohammad Izwan Bin Mahmud.Menit ke-10 dan 15 secara beruntun Patrich mengancam gawang Singapura
Sekali melenceng tipis dan sekali digagalkan kiper

BACA JUGA: Keputusan Persib Kurang Berani



Cuaca panas akibat sengatan matahri sepertinya juga menular ke emosi pemainBeberapa kali dalam laga kemarin pemain kedua tim terlibat 'duel' yang dilanjutkan saling gontok-gontokan di lapangan dan harus dilerai wasitBahkan dimenit ke-22 Singapura harus bermain dengan 10 pemain setelah pemain depannya Navin Neil Vanu diusir keluar lapangan setelah menerima kartu kuning keduaUnggul jumlah pemain timnas Merah Putih berhasil menggandakan keunggulan di menit ke-36 lewat aksi menawan Titus Bonai

Sayang setelah unggul 2-0 dan lebih dalam jumlah pemain pemarforma tim malah tidak main bagusSebaliknya ritme dan determinasi tim mengendur"Pemain sepertinya malah terbawa irama permainan Singapura yang mengubah formasi dari 3-4-3 menjadi 4-4-1 setelah kehilangan pemainSkuad Garuda Muda juga berkali- kali terpancing emosinya oleh permainan cenderung kasar yang diperagakan Singapura

Di menit-menit akhir beberapa pemain timnas U-23 terlihat lebih memilih pamer skill individu daripada bermain sebagai timAkibatnya aliran bola yang mestinya jadi peluang bisa dengan mudah dibaca oleh barisan pertahan lawan

"Saya bersyukur dengan hasil ini walau sempat mengalami rasa seperti kurang percaya diri setelah unggul 2-0Tapi dibantu positioning saat kehilangan bola dan tampil cukup disiplin itu membuat Singapura tidak bisa menekan," kata Rahmad Darmawan pelatih timnas U-23 dalam press conference usai pertandingan

Menurut Rahmad, di laga kemarin pemainnya juga sering melakukan pelanggaran di sepertiga daerah sendiri"Di babak kedua justru beberapa kali pemain kita keasyikan bermainan individuDribbling tidak efesisen dan kurang manfaatkan lebar lapangan," beber RahmadPemain timns era 80-an itu juga mengakui pemainnya sedikit terpancing emosinya oleh permainan keras yang dilakukan pemain Singapura"Itu akan jadi catatan buat saya," tegasnya

Sementara itu Slobodan Pavkovic menyatakan jika kekalahan timnya lebih disebabkan oleh kesalahan individu pemain"Kesalahan indivisu merusak semua persiapan dan strategi yang saya siapkan," kata Slobodan Pavkovic

Menurutnya, gol cepat Indonesia disebabkan kesalahan barisan belakangDan kartu merah yang diterima Navin Neil Vanu ketika pertandingan baru berjalan 22 menit menurut Pavkovic membuat timnya makin kesulitan menandingi Indonesia"Apalagi sebelumnya kami baru menyelesaikan pertandingan jam sembilan malam (Rabu malam) dan sekarang kami harus main jam dua siangItu menyulitkan kami," papar pelatih asal Serbia ini(ali)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Jamu Dua Tim IPL


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler