ExxonMobil Produksi Mercury Sejak 1977

Kamis, 02 September 2010 – 11:43 WIB
LHOKSUKON- Mantan karyawan Exxon Mobil, Terpiadi A Majid menyebutkan bahwa Exxon Mobil telah memproduksi zat mercury di ladang minyak di empat Cluster di Aceh Utara bagian timur sejak awal pengeboran yakni tahun 1977Produksi itu dilakukan  di di Desa Hueng Landeng, Kecamatan Tanah Luas

BACA JUGA: FMSAK Desak Kapolres Buol Dicopot

Hanya saja, pihak perusahaan tidak mengakui hal itu dan masih menjadi tanda tanya kemana dan dimana bahan kimia itu disimpan.

“Tidak benar apa yang dikatakan manajemen Exxon dalam RDP ke DPRK Aceh Utara beberapa waktu lalu
Pasalnya jelas-jelas mereka memproduksi limbah itu, namun hingga saat ini kita tidak tahu kemana dibawa dan disimpan,” ujar Terpiadi A Majid ditemui Rakyat Aceh (JPNN Grup) di sela-sela acara buka bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lhokseumawe di Wisma Kuta Karang, Lancang Garam, Lhokseumawe, Rabu (1/9)

BACA JUGA: Kapal Bupati Tabrak Karang



Dia menegaskan, mengenai produksi limbah mercury oleh Exxon ini sempat diutarakan dalam seminar Migas dan dampaknya terhadap lingkungan yang di UNIMAL beberapa waktu lalu
Pastinya Exxon tidak membuang mercury ke lingkungan masyarakat, namun disimpan pada satu tempat yang tidak diketahui karena bernilai ekonomis.

Mantan calon Bupati Aceh Utara ini menyebutkan setiap pengeboran yang dilakukan Exxon pasti akan mengeluarkan limbah yang tidak diharapkan yakni mercury, walau dalam jumlah kecil

BACA JUGA: Penerbangan Medan-Sibolga Kembali Beroperasi

Namun apabila dihitung-hitung aktivitas pengeboran dalam kurun waktu 1977 hingga sekarang, apabila dikumpulkan maka jumlahnya dipastikan limbah tersebut sangat banyak

“Saya tahu betul tentang hal itu karena saya sudah bekerja di ladang minyak sejak tahun pertama pengeboran dan saya sudah belajar tentang limbah mercury saat training di Palembang tahun 1976,” ujar putra Aceh Utara itu.

Karena itu, dia berharap Exxon mau bekerja dengan pemerintah dan memberitahukan keberadaan limbah berbahaya itu agar tidak menjadi polemik di masyarakat selian itu Exxon juga harus bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di lingkungan masyarakat desa binaan, khususnya kawasan-kawasan yang diduga telah tercemar.

Sementara itu, hasil laboratorium sampel yang dikuasakan kepada Bapedalda Aceh, beberapa waktu lalu menyatakan, sampel di eks Exxon Mobil tersebut positif mengandung mercuryMendapat hasil tersebut akhirnya, Rabu (1/9), anggota DPRK akan mengadakan rapat evaluasi

“Kita adakan rapat hari ini dengan pimpinan dewan untuk bahas hal itu, apakah nantinya akan dibentuk Pansus kita tunggu saja hasilnya,” ujar anggota  Komisi B DPRK Aceh Utara membidangi lingkungan hidup Ridwan Yunus

Bahkan dia memprediksi bahwa Exxon Mobil turut  memproduksi mercury dalam aktivitas pengeborannya, namun tidak menggunakan untuk dalam hal produksi(sjm/agt/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ciamis Diprediksi Macet Total


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler