jpnn.com - SEPANG - Pemerintah Malaysia mempertimbangkan untuk tak lagi menjadi tuan rumah balapan mobil Formula 1, GP Malaysia.
CEO Sirkuit Sepang, Datuk Ahmad Razlan Ahmad Razali mengatakan, gelaran F1 di negaranya ternyata sudah tak lagi memberikan keuntungan yang berarti pada saat ini. Hal tersebut berbanding terbalik dengan gelaran MotoGP.
BACA JUGA: Aksi Menpora Bikin Pengalungan Medali Peparnas jadi Mengharukan
Razlan mengatakan, penjualan tiket untuk F1 pada 2 Oktober lalu hanya mencapai angka 60 persen. Sementara untuk MotoGP yang akan digelar akhir pekan ini, tiket sudah habis terjual.
"Mungkin ini saatnya bagi Malaysia untuk rehat dari menjadi tuan rumah F1. Saya kira F1 tak lagi menarik, karena mulai didominasi oleh satu tim," kata Razlan seperti dilansir Motorsport.
BACA JUGA: Kampung Atlet dan GBK Bersolek, Habiskan Dana Rp 6,4 Triliun
Hal senada diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin. Menurutnya biaya untuk menggelar F1 jauh lebih tinggi ketimbang MotoGP.
"Saya kira kami harus berhenti menggelar F1. Paling tidak untuk sementara, karena biaya yang keluar untuk F1 terlalu tinggi dan pendapatan yang kami terima terbatas," kata Jamaluddin.
BACA JUGA: Wuiihh! Jadi Tuan Rumah Asian Games, Indonesia Target 20 Medali Emas
"Saya pikir ada beberapa alasan lain mengapa kami lebih baik menggelar MotoGP. Pertama, biayanya lebih murah. Kedua, penjualan tiket yang baik. Terakhir, kami punya pembalap di pentas Moto2 dan Moto3," pungkas Jamaluddin.
Sirkuit Sepang sendiri sudah sejak 1999 menggelar F1. Dimana saat ini mereka masih memiliki kontrak untuk menggelar F1 hingga 2018 mendatang. (zul/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lini Belakang Sriwijaya Bakal Tereduksi Tanpa Mauricio
Redaktur : Tim Redaksi