jpnn.com, PALEMBANG - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad memberikan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bineka Tunggal Ika atau yang lebih populer disebut Empat Pilar MPR, di Jalan Ali Gatmir, 10 Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin (29/3).
Kedatangan Fadel Muhammad di perkampungan yang mayoritas warganya keturunan Arab disambut oleh ratusan warga, laki-laki, perempuan, tua, dan muda, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
BACA JUGA: Fadel Muhammad Bicara Sosok Nani Wartabone, Pahlawan Gorontalo yang Cinta NKRI
Sebab, kampung itu mayoritas warganya keturunan Arab, maka Kampung 10 Ilir juga disebut sebagai Kampung Arab.
Kehadiran pria yang pernah menjadi gubernur Gorontalo itu juga disambut dengan barisan drum band.
BACA JUGA: Indonesia Kaya SDA dan SDM, Fadel Muhammad Yakin Industri Daerah Bisa Go Internasional
Fadel Muhammad merasa merasa bangga bisa hadir di Kampung Arab, yang berlokasi tepian Sungai Musi itu.
"Syukur sekarang saya berada di depan bapak-bapak, ibu-ibu, sekalian," ujar alumnus ITB itu di hadapan ratusan warga.
Fadel mengatakan kedatangannya untuk melaksanakan salah satu tugas MPR RI, yakni melakukan sosialisasi Empat Pilar, yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bineka Tunggal Ika.
Mantan politikus Partai Golkar itu menuturkan jika ingin membangun rumah yang kukuh, maka perlu dasar dan pilar yang kuat.
“Demikian pula bila ingin membangun negara maka diperlukan dasar dan pilar negara yang kuat," paparnya.
Menurut Fadel, Indonesia adalah bangsa yang memiliki luas wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari Talaud hingga Rote.
Dia menjelaskan wilayah Indonesia dihuni penduduk yang beragam suku, bahasa, agama, dan budaya.
“Meski kita berbeda-beda namun kita bersatu seperti dalam semboyan Bineka Tunggal Ika," ujarnya.
Menurutnya, keragaman yang ada ini perlu dijaga. Fadel pengin Indonesia tidak pecah.
Dia mengatakan Provinsi Timor Timur yang selanjutnya menjadi negara Timor Leste diharap tidak terulang lagi.
“Sampai sekarang kita masih diganggu dengan gerakan separatisme yang terjadi di Papua," tuturnya.
Menurut Fadel, adanya gerakan separatisme disebabknya ada kelompok yang ingin bermain karena Papua adalah daerah yang kaya raya potensi alam.
Fadel menegaskan masyarakat harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan supaya bangsa ini tetap utuh.
Menurutnya, mendahulukan persatuan dan kesatuan untuk kepentingan bangsa merupakan hal utama.
Fadel lantas menceritakan sejarah keberadaan orang-orang Arab di Indonesia.
Menurutnya, dulu ada Partai Persatuan Arab. Keberadaan partai itu sangat kuat. Partai ini sangat nasionalis. Mereka menyatakan akan bubar bila Indonesia sudah merdeka.
“Sementara partai yang dimobilisasi oleh orang-orang Arab di Malaysia dan Singapura masih berdiri," kata mantan menteri kelautan dan perikanan itu.
Menurut Fadel, Partai Persatuan Arab membubarkan diri setelah Indonesia merdeka, karena orang-orang Arab menyatakan bahwa bumi, tanah, dan air sudah menjadi milik bangsa.
“Orang Arab di Indonesia memilih melebur diri menjadi Indonesia. Tidak hanya itu, para keturunan orang Arab pun setia menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tambahnya.
Oleh karena sejarah yang ada itu, Fadel Muhammad memuji peran warga keturunan Arab. “Betapa hebatnya orang Arab yang setia pada Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut Fadel menuturkan sebagai bangsa yang besar dan beragam, Indonesia memiliki potensi untuk pecah seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.
Fadel menegaskan bahwa penting bagi semua masyarakat menjaga supaya potensi-potensi disintegrasi bangsa tidak terjadi.
“Pentingnya kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," pungkas Fadel Muhammad. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy