jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad menyayangkan munculnya ancaman pembunuhan dari oknum peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada warga Muhammadiyah, yang viral di media sosial.
Ancaman itu muncul akibat perbedaan penetapan Hari Raya Idulfitri.
BACA JUGA: Fadel Muhammad Bicara Soal Pentingnya Ketahanan Pangan di Desa, Coba Simak Baik-Baik
Menurut Fadel, Hal itu tidak perlu terjadi, jika pihak yang bersangkutan memahami persoalan yang dipertentangkannya.
Apalagi, perbedaan itu sudah sering terjadi, bahkan disemua masa kepemimpinan presiden Indonesia.
BACA JUGA: Hadiri Peringatan Nuzululquran, Fadel Ajak Masyarakat Tingkatkan Kualitas Ibadah
Oleh karena itu, Fadel mengaku prihatin dengan adanya ancaman pembunuhan tersebut.
Sebab, perbedaan penetapan Idulfitri adalah sesuatu yang wajar dan biasa biasa saja.
Perbedaan pendapat itu muncul sebagaimana laiknya perbedaan penafsiran fenomena alam lainnya.
BACA JUGA: DPD Harus Powerful agar MPR Tak Abaikan soal Tamsil Pengganti Fadel
"Saya memutuskan diri untuk berbuka puasa pada 21 April, karena hari itu Muhammadiyah menetapkan sebagai hari Raya Idulfitri. Tetapi saya baru melaksanakan salat Ied keesokan harinya, sesuai ketetapan pemerintah," kata Fadel saat melakukan kunjungan ke provinsi berjuluk Bumi Serambi Madinah" dan "Provinsi Karawo", Rabu (26/4).
Pada kunjungan tersebut, Fadel Muhammad melakukan berbagai pertemuan dan bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat dan pemuda setempat.
Fadel mengatakan, perbedaan penetapan lebaran tidak perlu menjadi persoalan, apalagi diributkan.
Dia berharap, ada jalan keluar yang baik, untuk mengakhiri persoalan tersebut, tidak melulu semua persoalan berakhir di ranah hukum.
Apalagi jika persoalannya bisa diselesaikan secara musyawarah dan saling memaafkan untuk tidak diulang kembali di masa yang akan datang.
Fadel berpesan, tahun politik menjelang pemilu 2024, pasti akan ditandai dengan peningkatan suhu politik.
Oleh karena itu, tidak boleh ada satu pihak pun yang terpancing untuk melakukan kekerasan.
Seluruh masyarakat harus selalu mawas diri jangan mudah terprovokasi dan tidak melakukan hal-hal aneh.
"Saya mendengar informasi dari intelijen ada sekelompok orang yang bermaksud merongrong keamanan negara dan ingin menggagalkan pemilu 14 Februari 2024, kata dia.
Hampir sepekan, ini media sosial rame memperbincangkan ancaman pembunuhan Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin yang hendak menghalalkan darah Muhammadiyah atau membunuh warga Muhammadiyah karena perdebatan 1 Syawal.
Saat ini ancaman tersebut telah menjadi persoalan hukum, karena sudah dilaporkan ke pihak kepolisian oleh sejumlah pihak. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lanyalla Ingatkan MPR Laksanakan Keputusan DPD soal Tamsil Pengganti Fadel
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian