Fadli Zon Bicara soal Ratna, Viktor Laiskodat dan Prabowo

Kamis, 04 Oktober 2018 – 18:46 WIB
Fadli Zon dan Ratna Sarumpaet. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon merespons pelaporan sejumlah pihak ke kepolisian terkait kasus hoaks yang diciptakan Ratna Sarumpaet.

Fadli mengingatkan aparat keamanan jangan sampai menerapkan standar ganda dalam memproses sebuah laporan. "Jangan mentang-mentang kami ini berada di pihak oposisi kemudian diperlakukan seperti ini, coba lihat laporan-laporan lainnya,” kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10).

BACA JUGA: Ingat! Ratna Sarumpaet Pemain Teater Kawakan

Dia mencontohkan, dulu pernah melaporkan suatu peristiwa ke pihak kepolisian. Namun, ujar dia, laporan itu tidak pernah diproses sampai sekarang. “Tidak ada perkembangan sudah hampir satu tahun,” jelas anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra, itu.

Selain itu, lanjut Fadli, ada pula laporan masyarakat kepada anggota DPR kala itu, Viktor Laiskodat. Namun, kata dia, polisi menyatakan langsung bahwa DPR memiliki hak imunitas. “Jangan karena saya berada di barisan oposisi, di luar pemerintahan kemudian diperlakukan tidak adil. Begitu juga dengan yang lain-lain,” jelasnya.

BACA JUGA: Gerindra: Prabowo Pemimpin Sejati, Jokowi Pembohong

Saat ditanya apakah Ratna Sarumpaet ini merupakan penyusup di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Fadli mengaku tidak tahu. “Ya kami tidak tahu, mungkin saja. Tapi, kami merasa dirugikan kami membela orang yang dizalimi, membela orang yang dikenal baik dan reputasinya baik,” katanya.

Fadli juga mengaku sering menerima pengaduan dari Ratna. Menurut Fadli, semua laporan dari Ratna ada record-nya, fotonya. Termasuklah laporan-laporan yang disampaikan pihak lain. “Jadi saya tidak pernah menolak kalau ada orang lapor, apalagi dianiaya itu kan luar biasa,” jelasnya.

BACA JUGA: Dahnil: Farhat Abbas Salah Alamat, Prabowo Korban Ratna

Dia memastikan ini juga tidak berpengaruh kepada elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden. Menurut dia, Prabowo wajar merespons pengaduan Ratna kala itu. Sebab, kala itu Prabowo merasa terusik ada penganiayaan, yang ternyata belakangan itu tidak terjadi. “Siapa yang tidak terusik? Siapa pun saya kira yang dilaporkan dalam circumstances (keadaan) seperti itu pasti merasa terusik,” kata Fadli.

Dia yakin masyarakat akan melihat bahwa Prabowo memang mau membela. Namun, lanjut dia, begitu mengetahui Ratna ternyata berbohong, maka pihaknya pun harus meminta maaf.

“Ya kami juga harus meminta maaf, kami berusaha gentleman kok. Tapi, tidak ada maksud lain selain kemanusiaan dan menegakkan hukum yang sesuai kalau itu terjadi penganiayaan,” ujarnya.

Menurut Fadli, ke depan tentu ini menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati menerima informasi seperti yang disampaikan Ratna. “Karena tadi, kami tidak biasa berbohong. Ya mungkin sekarang dibohongi, tapi kami tidak biasa berbohong, apalagi membohongi rakyat,” katanya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Dalami Kaitan Ratna Bohong dengan Penyebar Hoaks


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler