jpnn.com - JAKARTA - Partai Gerindra mendesak Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno dicopot dari jabatannya. Musababnya, Partai Gerindra menilai Dwi Prayitno telah melakukan kesalahan fatal dalam memimpin jajarannya merespon demonstrasi pendukung Prabowo-Hatta di sela pembacaan putusan sengketa Pilpres oleh Mahkamah Konstitusi.
"Aksi pendukung Prabowo-Hatta ditanggapi dengan cara over acting, sehinga terjadi insiden yang menyebabkan puluhan orang jadi korban tersebar di beberapa rumah sakit. Ada yang kena tembakan gas air mata, ada yang kena peluru karet," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon kepada wartawan di Jakarta sesaat lalu (Kamis, 21/8).
BACA JUGA: Jokowi-JK Ajak Prabowo-Hatta Sudahi Perselisihan
Dikatakan dia, respon kepolisian terhadap para pendukung Prabowo-Hatta sangat berlebihan padahal aksi berlangsung damai, tertib dan tidak ada pengrusakan. Menurut dia, cara Polda Metro Jaya menyikapi aksi pendukung Prabowo-Hatta sama sekali tidak profesional.
Menurut Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta itu, suasana tidak konsusif dipicu oleh ketidakprofesionalan Polda Metro Jaya dalam bertindak.
BACA JUGA: JK: Prabowo-Hatta Jangan Lagi Mempersulit
"Kesalahan fatal Polda Metro Jaya membuat kawat berduri. Kalau itu dibuka saya kira tidak terjadi apa-apa. Menembakan peluru karet kepada pendukung yang sedang di mobil, sedang berorasi ini saya kira cara-cara jelek," papar Fadli.
"Saya kira peninjauan Kapolda Metro Jaya perlu dilakukan, harus dicopot, harus dievaluasi," pungkasnya. (dem/rmo/jpnn)
BACA JUGA: PKB Ingatkan Jokowi-JK Tidak Terlena Kemenangan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nazaruddin Kembali Umbar Keinginan Anas Menjadi Presiden
Redaktur : Tim Redaksi