Fadli Zon: Habib Rizieq Bukan Kampanye di Reuni 212

Senin, 03 Desember 2018 – 14:41 WIB
Habib Rizieq diapit Fahri Hamzah (kiri) dan Fadli Zon. Foto: Twitter @fadlizon

jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyinggung soal 2019 ganti presiden, ketika menyampaikan pesan lewat rekaman yang diperdengarkan kepada massa Reuni Alumni Akbar 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (2/12).

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan bahwa apa yang disampaikan Habib Rizieq itu bukanlah kampanye. Namun sebuah aspirasi.

BACA JUGA: Alasan PKB Cueki Pernyataan Habib Rizieq

"Itu bukan kampanye karena itu aspirasi setiap orang. Menyampaikan pendapat bahwa 2019 untuk ganti presiden kan tidak ada masalah. Masalahnya di mana, karena itu sangat konstitusional," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/12).

Wakil ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menegaskan setiap orang berhak menyampaikan aspirasi, apalagi tokoh seperti Habib Rizieq.

BACA JUGA: Anggap Reuni 212 Politis, Bawaslu Tak Temukan Unsur Kampanye

Karena itu, Fadli sekali lagi menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah kampanye. Sebab, ujar Fadli, kalau berkampanye itu mengajak dan menyampaikan visi misi.

"Tapi, kalau menyampaikan satu sikap, kalau dia mau ganti presiden ya tidak ada masalah," ujarnya.

BACA JUGA: Fadli Zon: Reuni 212 Pertemuan Terbesar di Indonesia

Dia juga menepis tudingan pihak-pihak yang menilai reuni 212 dimanfaatkan sebagai momen politik. "Saya kira itu pendapat orang yang sinis kepada pertemuan kemarin," katanya.

Fadli menjelaskan, justru aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagi-bagikan sertifikat tanah adalah bagian dari politis.

Fadli mencontohkan, orang mengurus sertifikat yang memang adalah milik mereka sendiri. Yang tadinya berstatus tanah girik, atau lainnya, kemudian setelah diurus sertifikat itu jadi. Setelah sertifikat jadi maka dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Masa presiden yang harus bagi-bagi sertifikat tanah itu? Saya kira ketinggian. Itu cukup ketua RT. Saya kira itu lebih dari cukup. Nah, apakah itu bukan bermuatan politik membagi-bagi sertifikat seperti itu, ya pasti bermuatan politik," paparnya.

Fadli mengatakan, lebih baik presiden menghadiri pertemuan G20 untuk membicarakan masalah-masalah besar dengan para pemimpin dunia.

"Karena kita satu-satunya pemimpin dunia yang diwakili oleh wakil presiden dari G20 itu," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pujian Bang Emrus untuk Kesuksesan Reuni Akbar 212 di Monas


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler