jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon berharap aparat kepolisian tidak bertindak represif dalam menangani demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Pihak kepolisian tidak perlu represif," kata Fadli dalam diskusi "Wajah Politik Kita" di Cikini, Jakarta, Sabtu (29/11).
BACA JUGA: Kecewa Kebijakan Menpan, Honorer K2 Mengadu ke Tuhan
Menurut Fadli, kepolisian harus bersikap lebih sabar, profesional, dan disiplin pada saat menjalankan tugas. Jika polisi bersikap represif dia mengkhawatirkan kemungkinan terulangnya tragedi Tanjung Priok pada 1984.
Dalam tragedi tersebut, tentara menembaki warga sehingga menyebabkan puluhan orang meninggal.
BACA JUGA: Impor Minyak Sonangol Diduga Cuma Kedok
Dalam kesempatan ini, Fadli mencontohkan tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian. Yaitu, pada saat Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang putusan gugatan sengketa pemilihan presiden 2014.
Fadli menyatakan banyak korban berjatuhan pada saat aksi demonstrasi di MK. Mereka terkena gas air mata dari aparat kepolisian sehingga harus menjalani perawatan.
BACA JUGA: Pollycarpus, Terpidana Kasus Munir Segera Hirup Udara Bebas
"Ada banyak korban karena gas air mata. Saya tidak tahu bahannya dari apa," tandas Fadli. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ingin Pertamina jadi Perusahaan Energi Terbesar di Asia
Redaktur : Tim Redaksi