Impor Minyak Sonangol Diduga Cuma Kedok

Misbakhun: Kenapa Harus dari Angola?

Sabtu, 29 November 2014 – 14:57 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat ekonomi-politik dari Indonesia for Global Justice, Hendrajit mengatakan kerja sama impor minyak dari Sonangol EP yang didengungkan Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Soemarno semakin memperjelas adanya JK-connection.

Pasalnya, kerjasama Pertamina dan Sonangol yang awalnya disebut akan memberi low price 15 persen lebih rendah dari harga pasar minyak dunia, belakangan tidak terwujud.

BACA JUGA: Pollycarpus, Terpidana Kasus Munir Segera Hirup Udara Bebas

Sonangol dilaporkan mengirim surat konfirmasi pada 20 November 2014 yang berjudul ’Counter To The Proposed Contractual Volume 2015 yang menyatakan, tidak memastikan ada diskon USD 15 perbarel dan memastikan tetap mengacu harga normal minyak dunia.

"Diskon USD15/bbl intinya bukan di angka, ada satu kesepakatan yang justru melibatkan komprador Tiongkok di Indonesia, Surya Paloh. Ini juga berkaitan dengan Menteri BUMN dalam JK connection," ujar Hendrajit kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (29/11).

BACA JUGA: Jokowi Ingin Pertamina jadi Perusahaan Energi Terbesar di Asia

Sebenarnya, Hendrajit melanjutkan, ketika deal dengan Angola otomatis negeri ini juga telah deal dengan komprador Tiongkok. "Jangan terkecoh dengan angkanya, tapi modusnya. Ini modus mereka," paparnya.

Hendrajit mengatakan Sonangol merupakan kongsi lama Surya Paloh. Pada 2009, Surya Energi dapat pinjaman modal dari China Sonangol International Holding Ltd. Anak usaha Sonangol EP tersebut menyuntikkan dana USD 200 juta ke Surya Energi untuk menggarap Blok Cepu.

BACA JUGA: Fadli Zon Sesalkan Larangan Menteri Rapat Dengan DPR

Surya Energi sendiri adalah pemilik 75 persen saham PT Asri Darma Sejahtera. Sementara 25 persen saham perusahaan ini dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Terpisah politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun juga meminta pemerintah mengkaji ulang kerjasama tersebut. Menurutnya banyak negara yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan Angola.

"G to G (goverment to goverment) ke timur tengah kan banyak, dari Iran banyak, kenapa kemudian gak tanya ke negara lain seperti Afrika selain Senangol. Kenapa harus dari Angola," ujarnya di Jakarta, Sabtu (28/11).

Misbakhun meminta Presiden Joko Widodo untuk transparan dalam menjalin kerjasama dengan Angola. Termasuk menyangkut pihak-pihak yang menghubungkan pembelian minyak tersebut.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, kerjasama antara pemerintah dan Senangol tersebut merupakan hasil sodoran Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh. Surya lantas mengajukan nama Sam Pa pengusaha Tiongkok yang memiliki saham 70 persen di China Sonangol. 

"Itu juga GtoG, seperti apa. Kalau GtoG kan harus pemerintah Angola dengan Indonesia. Operator lapangannya siapa, harus dibuka juga," ujarnya. (boy/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Sarankan Jokowi Siapkan Skema Reshuffle Kabinet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler