jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun, dan Wali Kota Kendari, Sultra, Adriatma Dwi Putra, putra Asrun, masih menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT).
Asrun merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra berpasangan dengan Huguan.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Strok? Ini Kata Fadli Zon
Pasangan ini diusung PDI Perjuangan bersama PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, dan Partai Gerindra.
Sedangkan Dwi merupakan Sekretaris Umum DPW PAN Sultra. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon prihatin dan kecewa mendengar kabar penangkapan Asrun.
BACA JUGA: Sidak Bu Risma Dikuntit KPK
"Ya memang Pak Asrun bukan kader partai kami. Tapi, kami tentu sangat prihatin dan kecewa terhadap penangkapan," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/3).
Meski begitu, Fadli mengaku menghormati proses hukum di KPK. Pihaknya masih melihat perkembangan terkait pencalonan Asrun.
"Jadi memang beliau didukung, tapi kan bukan dari kader Gerindra ya. Saya kira dari partai lain yang juga kolega kami," katanya.
Sementara, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mendukung upaya hukum yang dilakukan KPK. Dia menegaskan, akan menindak tegas kader yang terlibat rasuah.
BACA JUGA: Fadli Zon: Diam-Diam HPP Membunuh Petani
"Kalau kena korupsi, kami dukung KPK. Kalau ada kader PAN, kami tindak," katanya.
Dia menegaskan akan menyerahkan proses hukum kepada lembaga antikorupsi yang dipimpin Agus Rahardjo Cs.
"Kader PAN di mana pun dan siapa pun akan diganti," jelasnya.
KPK dikabarkan akan menggelar jumpa pers sore ini untuk mengumumkan status pihak yang terjadi OTT tersebut. Pengumuman dan penentuan status dilakukan setelah melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang diamankan dalam waktu 1 x 24 jam. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kata Fadli Zon soal Larangan Pemasangan Foto Bung Karno
Redaktur : Tim Redaksi