jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku tidak akan meminta maaf terkait puisi karyanya berjudul Doa yang Ditukar yang menuai polemik. Puisi itu dianggap sebagian pihak menyinggung ulama karismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
BACA JUGA: Ketua MUI Sukabumi Kecam Pernyataan Fadli Zon
BACA JUGA: Fadli Zon: Ratusan Jenderal Hebat Dukung Prabowo
Namun, Fadli menegaskan tidak ada maksud sama sekali menyinggung Mbah Moen. "Saya kira saya sudah jelaskan beberapa kali bahwa puisi itu ekspresi dan tidak ada hubungannya dengan Mbah Maimoen," kata Fadli kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2).
Fadli mengatakan bahwa dalam puisi disebutkan penguasa. Bukan Mbah Moen. Karena itu, Fadli menegaskan, tidak ada maksudnya untuk menyinggung Mbah Moen.
BACA JUGA: Fadli Zon: Banyak Tokoh BPN Prabowo - Sandiaga Ditarget, Kubu Jokowi Dibiarkan
"Saya kira bagi mereka yang memahami itu di situ jelas, sangat jelas, bahkan dalam puisi itu disebutkan kaum penguasa. Mbah Maimoen kan bukan penguasa," ungkap Fadli.
BACA JUGA: Samawi: Fadli Zon Kerap Melecehkan Kiai, Tak Hanya Mbah Moen
BACA JUGA: Komentar Fadli Zon untuk Kebijakan Pemerintah Turunkan Harga BBM
Karena itu, Fadli meminta persoalan ini jangan dipolitisir dan digoreng-goreng. "Tidak ada sama sekali (maksud menghina Mbah Moen). Saya mengenal beliau adalah ulama yang baik, ulama yang humble, ulama yang arif," kata Fadli.
Fadli pun menyatakan bahwa dirinya tidak akan meminta maaf karena tak pernah menyinggung Mbah Moen. "Ya untuk apa saya melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," jelasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto: Politikus Harus Belajar dari Kebudayaan agar Tidak Hina Ulama
Redaktur & Reporter : Boy