jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon tidak setuju dengan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), terkait isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Fadli menegaskan tidak percaya dengan hasil survei ini. “Saya tidak percaya survei itu. Siapa yang disurvei dan apa pertanyaannya?” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Jumat (29/9).
BACA JUGA: Ingat, Aksi 299 juga Ada Batasnya
Menurut dia, dalam kenyataannya masyarakat yang datang ke DPR dan menggelar demonstrasi menolak kebangkitan PKI sepakat bahwa komunisme menjadi ancaman. “Kami tidak membesar-besarkan, tapi (komunisme) ini ancaman,” tegas anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu.
Fadli menjelaskan bahwa dalam sebuah survei, pertanyaan itu juga menentukan jawaban. Seharusnya, surveyor juga menyodorkan kepada responden pertanyaan soal ancaman PKI. “Pertanyaan ini juga menentukan jawaban. Misalnya kalau ditanyakan apakah PKI masih menjadi ancaman, ya sebut dong. Jangan soal kebangkitan PKI, tapi sekarang ini (komunisme) menjadi concern ancaman,” ujarnya.
BACA JUGA: Massa Aksi 299: Jangan Pernah Cabut Tap Larangan PKI
Dia menegaskan, komunisme tetap merupakan ancaman. Karena itu Fadli mengingatkan seharusnya pemerintah dan aparat penegak hukum menjalankan saja apa yang ada di Tap MPRS nomor 25 tahun 1966 tentang Larangan PKI dan UU nomor 27 tahun 1999 tentang Perubahan KUHP yang Berkaitan Dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara.
Sebelumnya, hasil survei SMRC menyatakan bahwa 86,6 responden tidak setuju pendapat yang menyatakan tengah terjadi kebangkitan PKI. Hanya 12,6 responden yang setuju PKI bangkit lagi.
BACA JUGA: Survei SMRC: Mayoritas tak Setuju Jokowi Dikaitkan PKI
Dari 12,6 persen itu, sekitar 39,9 persen atau sekitar lima persen dari seluruh responden yang merasa kebangkitan PKI tersebut sudah menjadi ancaman terhadap negara. Sementara 36,9 persen menyatakan kebangkitan PKI sedikit sudah menjadi ancaman. Kemudian 15,5 persen menyatakan belum menjadi ancaman.
Survei digelar 3-10 September melibatkan 1220 responden. Dari jumlah itu, responden yang bisa diwawancarai secara valid 1057 orang. Adapun margin of error kurang lebih 3,1 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Hasil Survei soal Isu PKI Bangkit Lagi
Redaktur & Reporter : Boy