Survei SMRC: Mayoritas tak Setuju Jokowi Dikaitkan PKI

Jumat, 29 September 2017 – 14:48 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ist/Humas Pemprov Kalbar

jpnn.com, JAKARTA - JAKARTA ‎ - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)‎ melakukan survei untuk melihat pendapat masyarakat terkait isu kebangkitan PKI di Indonesia.

Dalam survei pada 3-10 September itu, salah satu poin menanyakan apakah responden percaya Presiden Joko Widodo terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). ‎

BACA JUGA: Ini Hasil Survei soal Isu PKI Bangkit Lagi

Hasilnya, masih ada responden yang mempercayai hal tersebut, meski persentasenya sangat kecil.

"‎Yang setuju dengan opini bahwa Jokowi PKI sekitar 5,1 persen," ujar peneliti SMRC Sirojudin Abbas saat merilis hasil survei di kantor SMRC, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/9).‎

BACA JUGA: PKS: Pengkhianatan di Masa Lalu Harus Jadi Pelajaran

Menurut Sirojudin, jumlah tersebut relatif sangat kecil. Karena mayoritas responden menyatakan tidak setuju dengan isu mengaitkan Presiden Joko Widodo dengan PKI, yakni mencapai 75,1 persen. Sementara 19,9 persen lainnya menyatakan tidak tahu.

Sirojudin mengaku pihaknya menanyakan poin tersebut pada responden karena belakangan muncul rumor Presiden Jokowi terkait dengan PKI.

BACA JUGA: Jenderal Gatot Bantah Ditegur Jokowi Gara-Gara Senpi Ilegal

"Secara menyeluruh kami simpulkan, hampir semua responden tidak setuju (dengan isu) sekarang terjadi kebangkitan PKI. Mencapai 86,8 persen. Hanya 12,6 persen yang meyakini sedang terjadi kebangkitan PKI," ucapnya.

Survei dilakukan pada 3-10 September dengan jumlah responden 1.220 orang yang telah berusia 17 tahun atau lebih.

Dari jumlah tersebut, responden yang dapat diwawancarai secara valid 1.057 orang.

Margin of error lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR vs KPK, Didi: Saat Tepat Bagi Jokowi Menebus Utang Janji


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler