jpnn.com, JAKARTA - Foto terduga pengguna jasa Saracen, Asma Dewi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi viral di media sosial. Bahkan, foto itu mengundang berbagai spekulasi di kalangan warganet.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memastikan Prabowo tak ada kaitannya dengan Asma Dewi. Menurutnya, beredarnya foto itu hanya merupakan salah satu upaya untuk mendiskredirkan Prabowo.
BACA JUGA: Sekjen Gerindra Santai Tanggapi Survei CSIS
“Inilah suatu usaha untuk mendiskreditkan padahal tidak ada (kaitan). Silakan usut saja, tapi jangan coba merekayasa karena kita negara hukum tidak boleh ada rekayasa dan kriminalisasi,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/9).
Fadli menegaskan, jika Asma memang bersalah maka harus dihukum. Tapi yang jelas, katanya, Prabowo dan Gerindra tak pernah berurusan dengan Asma.
BACA JUGA: Fadli Zon Diseret ke MKD
Lebih lanjut Fadli mengatakan, adalah hal biasa ketika warga mengajak tokoh politik untuk berfoto bersama. Bahkan, katanya,banyak warga juga meminta Presiden Joko Widodo untuk berfoto bareng.
“Kalau tidak salah Joko Widodo ada fotonya sama Dimas Kanjeng. Apakah Pak Jokowi pengikut Dimas Kanjeng? Kan tidak begitu ya,” kata Fadli.
BACA JUGA: Bang Desmond Sebut Fadli Zon Salah Kaprah
Karena itu dia Fadli juga mengaku tidak sepakat jika Asma Dewi juga dikait-kaitkan dengan Anies Baswedan-Sandiaga S Uno hanya karena berfoto bersama pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih itu. Sebab, bisa saja Asma Dewi menjadi pendukung Anies-Sandi saat pemilihan gubernur DKI beberapa waktu lalu.
“Pendukung dari mana, orang yang dukung jutaan kok. Bisa saja dia mendukung Anies-Sandi, tapi apa urusannya?,” ungkap Fadli.
Karena itu Fadli mempersilakan Polri mengusut Asma. Namun, dia juga mengingatkan polisi agar pelaku penghina Prabowo melalu medsos juga dijerat.
“Kemudian yang melakukan (ujaran kebencian) kepada Pak Prabowo juga harus dihukum dong. Jangan hukum itu jadi alat kekuasaan,” ungkapnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura Tidak Sepakat Surat DPR Hentikan Penyidikan Novanto
Redaktur & Reporter : Boy