jpnn.com - JAKARTA - Wakil ketua DPR Fadli Zon mengaku ikut mengusulkan pembangunan perpustakaan dan museum yang merupakan satu paket dengan rencana gedung baru DPR.
Namun, politikus Gerindra ini mengaku tidak mengetahui secara teknis ketika ditanya soal rencana pembanguan yang diklaim Ketua DPR Setya Novanto sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Meski Kurang Dana, Mendagri Wajibkan Papua dan Majene Ikut Pilkada
"Itu kan memang (saya) tidak tau soal teknis tapi kalau prinsip ada kebutuhan sarana dan prasarana pendukung itu dibicarakan di BURT (badan urusan rumah tangga) dan kesekjenan. Kalau anggota DPR kan gak adayang pegang uang" kata Fadli di gedung DPR Jakarta, Kamis (30/4).
Dia menilai, gedung baru DPR memang diperlukan karena kantor yang ada saat ini tidak mampu lagi menampung banyaknya tenaga ahli (TA) dan staf anggota dewan. Kondisi tersebut bisa dilihat setiap hari di DPR.
BACA JUGA: Pimpinan Komisi XI DPR Ini Bantah Ikut Kunker ke Korsel
"Lihat, dari TA, staf, nambah dari 2 jadi 3 jadi 7 maka ada penambahan orang yang cukup besar sehingga tak bisa ditampung lagi. Di sisi lain kami inginkan perpustakaan dan museum. Itu termasuk saya yang usulkan itu. Dan tentu ini suatu proses yang harus dilaksanakan transparan. Bukan cari proyek-proyekan. Itu prinsipnya," tegas Fadli. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Dolar sedang Tinggi, DPR Malah Pelesiran ke Luar Negeri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Provinsi Anggaran Pilkadanya Membengkak Hingga 3 Kali Lipat
Redaktur : Tim Redaksi