jpnn.com, JAKARTA - Fahrifadillah Nurizky (21) memilih pasrah perihal klaim Polda Metro Jaya yang menyatakan proses supervisi terhadap hasil tes kesehatan dirinya dalam seleksi calon Bintara Polri dilakukan secara transparan.
Adapun hasil supervisi tes kesehatan itu menyatakan Fahri didiagnosa buta warna parsial.
BACA JUGA: Sikapi Keputusan Polda Metro, Fahri Calon Bintara Polri Bersuara, Simak!
"Kalau soal itu saya benar-benar enggak mau komentar," kata Fahri saat dihubungi JPNN.com, Minggu (5/6).
Fahri memilih bungkam karena tak ingin kasus itu terus berkepanjangan.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Sikapi Polemik Seleksi Calon Bintara Polri, Tegas
"Kalau saya lawan atau saya angkat tidak akan selesai," ujar Fahri.
Polda Metro Jaya mengeklaim proses supervisi terhadap hasil tes kesehatan Fahrifadillah Nurizky (21) dalam seleksi calon Bintara Polri dilakukan secara transparan.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Kombes Zulpan soal Heboh Fahri si Calon Bintara Polri, Oalah
Adapun hasil supervisi menyimpulkan Fahrifadillah tak memenuhi syarat sebagai anggota Polri karena didiagnosa buta warna parsial.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan tes ulang kesehatan Fahrifadillah juga dihadiri orang tuanya.
"Kami melakukan langkah-langkah secara transparan, terbuka termasuk menghadirkan orang tua peserta pada saat kami uji ulang di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Kombes Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (2/6).
Kombes Zulpan juga menegaskan lagi bahwa kesimpulan bahwa Fahrifadillah tidak memenuhi persyaratan merupakan supervisi dari Mabes Polri.
"Hasil supervisi menemukan yang bersangkutan memiliki gangguan terhadap matanya," ujar Zulpan. (cr3/jpnn)
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama