jpnn.com, JAKARTA - Fahrifadillah Nurizky (21) merespons perihal keputusan Polda Metro Jaya yang menyatakan dirinya gugur dalam seleksi calon Bintara Polri.
Dia mengaku sudah menerima keputusan tersebut karena tidak mememuhi syarat kesehatan lantaran buta warna parsial.
BACA JUGA: 8 Fakta Kasus Fahri si Calon Bintara Polri, Simak Klarifikasi 2 Kombes, Menurut Anda?
"Alhamdulilah masalah telah selesai dan insyaallah saya bisa menerima hasil akhirnya yang walaupun bagi saya sangat berat, betul-betul sangat berat," ungkap Fahri melalui akun miliknya @fahrifnr_ di Instagram, Sabtu (4/6).
Fahri juga meminta maaf telah membuat video yang sempat membuat heboh di masyarakat.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Kombes Zulpan soal Heboh Fahri si Calon Bintara Polri, Oalah
Dia berharap masyarakat untuk tidak berasumsi liar perihal gagalnya dirinya melanjutkan pendidikan sebagai Bintara Polri.
"Saya harap buat teman-teman jangan berasumsi lagi yang sangkut paut dengan institusi tersebut," ujarnya.
BACA JUGA: Nama Peserta Seleksi Calon Bintara Polri Hilang, IPW: Sangat Tidak Adil
Fahri juga menyinggung polemik buta warna yang membuatnya tidak bisa mengikuti pendidikan sebagai Bintara.
Fahri mengatakan tidak memiliki masalah buta warna.
"Soal buta warna saya terkait bukti yang pernah saya kirim, saya bisa melihatnya dan semua bukti yang sudah saya jelaskan," kata Fahri.
Selain itu, Fahri mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungnya selama ini.
Dia mengaku telah menerima hasil akhir dari Polda Metro meskipun tidak sesuai dengan keinginannya.
Meski gagal, Fahri mengaku bangga telah berjuang mengikuti proses seleksi menjadi anggota kepolisian.
"Semua perjuangan saya yang hanya lulus terpilih dan memang jalan Tuhan berbeda," ujar Fahri.
Polda Metro Jaya mengeklaim proses supervisi terhadap hasil tes kesehatan Fahrifadillah Nurizky (21) dalam seleksi calon Bintara Polri dilakukan secara transparan.
Adapun hasil supervisi menyimpulkan Fahrifadillah tak memenuhi syarat sebagai anggota Polri karena didiagnosa buta warna parsial.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan tes ulang kesehatan Fahrifadillah juga dihadiri orang tuanya.
"Kami melakukan langkah-langkah secara transparan, terbuka termasuk menghadirkan orang tua peserta pada saat kami uji ulang di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Kombes Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (2/6).
Kombes Zulpan juga menegaskan lagi bahwa kesimpulan bahwa Fahrifadillah tidak memenuhi persyaratan merupakan supervisi dari Mabes Polri.
"Hasil supervisi menemukan yang bersangkutan memiliki gangguan terhadap matanya," ujar Zulpan. (cr3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh Nama Peserta Seleksi Calon Bintara Polri Hilang, Kombes Zulpan Beri Penjelasan
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama