jpnn.com - Pengamat politik dari Indostrategi Pangi Syarwi Chaniago menilai Fahri sebagai sosok yang kontroversial dengan gaya bicara blak-blakan. Tidak heran pula, Fahri menjadi politikus PKS yang menonjol.
Buktinya saat pemilu 2014, dia mampu meraih suara terbanyak di antara anggota Fraksi PKS lainnya. Yaitu, 125.083 suara di dapil Nusa Tenggara Barat (NTB).
BACA JUGA: Stt..Ada yang Gerah dan Takut Namanya Masuk Panama Papers
’’Pemecatan Fahri menjadi sangat miris. Adakah hal-hal yang betul-betul prinsip dilabrak olehnya?’’ ujarnya.
Dia yakin banyak partai yang menaruh minat untuk merekrut Fahri. ’’PKS memang partai kader, namun ketokohan Fahri selama ini membuktikan dirinya mampu dekat dengan berbagai pihak,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Kata Menkeu, Data di Panama Papers Itu...
Pengamat politik dari LIPI Syarif Hidayat mengatakan, pemecatan Fahri membuat PKS berada dalam posisi sulit. Terutama, menyangkut keputusan posisi politik PKS terhadap pemerintah ke depan.
’’Buat PKS, situasi saat ini, si malakama,’’ ujarnya. Jika di kemudian hari PKS ternyata mengambil posisi bergabung ke pemerintahan, partai pemilik 40 kursi di parlemen itu harus bersiap-siap menghadapi hujatan.
BACA JUGA: Pecat Fahri, PKS Rugi Dua Kali jika...
Opini publik akan menyimpulkan bahwa pemecatan Fahri memang dilakukan karena ada pesanan dari pemerintah.
’’Kalau tidak bergabung (ke pemerintahan, Red), PKS bakal rugi dua kali,’’ nilainya. Selain tidak mendapat jatah menteri, lanjut dia, PKS harus kehilangan salah seorang kader potensial yang dikenal memiliki jaringan massa pemilih cukup kuat.
Syarif juga mempertanyakan anomali yang dilakukan PKS. Terutama, soal alasan pemecatan yang dikaitkan dengan sikap dan pernyataan Fahri yang menabrak garis partai. Dia mengingatkan, sikap Fahri yang kerap berbeda juga muncul saat pemerintahan sebelumnya. Yaitu, ketika PKS masih menjadi anggota partai koalisi pemerintahan SBY.
Berbeda dengan saat ini yang notabene PKS justru berada di luar pemerintahan. ’Di era SBY dikatakan sikap Fahri seperti itu (mengkritik, Red) karena haknya sebagai anggota DPR dan tidak bisa dilarang. Tapi, kini sikap Fahri yang sama justru dilarang. Sikap seperti ini tentu anomali,’ tandas Syarief. (bay/dyn/c7/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Banyak Partai Pengin Gaet Fahri
Redaktur : Tim Redaksi