jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla masih butuh evaluasi setelah tiga tahun.
Fahri juga melihat bahwa janji-janji yang disampaikan Jokowi-JK saat kampanye pemilihan presiden 2014 lalu mulai memudar. “Kalau saya mengevaluasi pemerintahan ini yang belum mantap itu soliditas. Kedua, janji kampanyenya memudar,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/10).
BACA JUGA: Prabowo Masih Berambisi, Ini Tantangan dari Fahri
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai soliditas pengelolaan kabinet dan pemerintahan era Jokowi-JK ini memudar.
“Dugaan saya Pak Jokowi gagal sebagai solidarity maker. Pak Jokowi kurang nge-gripped orang-orangnya. Dan tidak ada yang membantu Jokowi nge-gripped kabinet. Kalau kami lihat pertengkaran-pertengkaran inikan nyata,” paparnya.
BACA JUGA: Pengamat: Prabowo Sudah Berbuat Apa Mau Menyalip Jokowi?
Selain itu, Fahri menduga ini janji-janji kampanye tidak terlalu diinternalisasi di kalangan anggota kabinet. Padahal, hal itu seharusnya menjadi dasar persatuan pemerintah dalam bekerja.
“Nah itu yang membuat tidak saja janjinya yang memudar tapi membuat semangat kerja dan kekompakan di dalam kabinet turun,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sulit Buat Anies Menyaingi Jokowi Meski Duet dengan Prabowo
Dia berharap di sisa waktu memerintah yang sedikit ini, Jokowi bisa meningkatkan kinerjanya. Sebab survei mengatakan ada kekecewaan publik, perasaan tidak jelas masa depannya pada tingkat kesejahteraan dan daya beli yang menurun.
“Ini hati-hati sebab ekonomi sangat berbahaya sekali karena men-trigger sektor-sektor lain,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Tolak Anggaran Rp 2,6 Triliun untuk Densus Tipikor
Redaktur & Reporter : Boy