jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto menyebut banyak elite yang takut mendukungnya karena mendapat ancaman. Menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, itu mungkin percakapan di ruang tertutup, kemudian dibawa ke tengah publik.
"Ya tapi saya kira itu normal. Namanya kalau orang lagi berkuasa, kan kemudian yang mau mendukung presiden itu punya efek kepada kekuasaan, ya pasti dia membatasi diri kan. Dan itu juga berlaku sebaliknya," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Senin (26/11).
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Australia Dukung Israel Bukan Urusan Kita
Namun, Fahri menilai hal tersebut ada positifnya juga buat mantan Danjen Kopassus itu. "Kenapa, karena orang jadi pura-pura dukung Pak Presiden padahal dukung Pak Prabowo. Kan itu sama sebenarnya. Jadi impas itulah," katanya.
Dia menambahkan, satu sisi orang ditekan supaya tidak mendukung Prabowo. Namun, ujar dia, di sisi lain orang pura-pura dukung Prabowo tapi ternyata mendukung Jokowi. "Jadi bersamaan dengan keadaan ini. Karena memang situasinya seperti ini," ungkapnya.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Berdamai dengan Masa Lalu
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut banyak orang yang takut mendukungnya karena mendapatkan ancaman.
"Saya sering kedatangan elite, entah pakai gelar ini gelar itu, pakai posisi ini posisi itu dan mereka bilang, 'Pak Prabowo, kami ingin mendukung Pak Prabowo, tapi kami ditekan, kami diancam,'" kata Prabowo saat pidato di pembekalan relawan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11) lalu.
BACA JUGA: Kasasi Ditolak, Buni Yani Bisa PK
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf memastikan tidak ada ancaman yang diberikan kepada siapa pun yang pengin mendukung Prabowo. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembelaan Andre Gerindra soal Prabowo Ajukan Kredit ke BI
Redaktur & Reporter : Boy