Fahri Hamzah Merasa Heran Terjadi Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia

Rabu, 16 Februari 2022 – 21:44 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah heran Indonesia bisa kelangkaan minyak goreng. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah merasa heran dengan kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Sebab, kelapa sawit sebagai bahan baku produk tersebut diproduksi secara masif dan surplus di tanah air.

Dia mengatakan itu saat membuka diskusi bertema Minyak Goreng Langka, Ada Apa? yang disiarkan Gelora TV di YouTube, Rabu (16/2).

BACA JUGA: Pedagang Pasar Blak-blakan soal Kondisi Minyak Goreng, Sebut Kata Diskriminatif

"Kenapa barang yang kita produksi dalam masif dan surplus mengalami kerawanan tadi," kata Fahri membuka diskusi.

Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu kemudian menyinggung teori ekonomi yang disederhanakan dengan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

BACA JUGA: Hati-Hati Minyak Goreng Palsu, Pengusaha Kerupuk jadi Korban

Menurut dia, pemerintah sebenarnya bisa mengantisipasi kasus kelangkaan minyak goreng dari teori tersebut.

Misalnya, pemerintah bisa melihat potensi peningkatan permintaan atau demand terhadap crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

BACA JUGA: Berani Menimbun Minyak Goreng Subsidi, Pedagang Siap-Siap Saja!

Sebab, CPO yang dahulu dipakai sekadar konsumsi sekarang secara masif digunakan untuk keperluan energi terbarukan.

"Kita tahu presiden juga barusan meresmikan biofuel di Kalimantan Selatan yang salah satunya memakan banyak produk CPO," tutur Fahri.

Menurut pria kelahiran Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, perluasan permintaan membuat potensi kelangkaan bisa terjadi.

Hal seperti itu seharusnya bisa diantisipasi pemerintah dengan menempuh diversifikasi.

"Sementara itu, diversifikasi dengan minyak kelapa, kita punya garis pantai yang di antara terpanjang di dunia, itu tidak ada keseriusan melakukan antisipasi," kata Fahri.

Dia kemudian mempertanyakan kemampuan pemerintah mencegah terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran.

Terlebih lagi, dalam produk penting seperti minyak goreng. Sebab, kelangkaan produk penting menandakan barang keperluan lainnya bisa terjadi kelangkaan.

"Ini, kan, kalau minyak goreng terjadi (kelangkaan, red), kemungkinan terjadi di produk lain," beber Fahri. (ast/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler