jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sangat menyayangkan pernyataan yang disampaikan Kapolda Riau, Irjen Nandang yang mengungkapkan bahwa tiga terduga teroris di kampus Universitas Riau (UNRI) menargetkan peledakan di Gedung DPR RI dan DPRD Provinsi Riau.
Menurutnya, data itu harusnya diinvestigasi polisi dibanding dipublikasikan.
BACA JUGA: Bamsoet Berharap Dualisme Kepengurusan KNPI Segera Berakhir
"Ancaman kepada Gedung DPR sudah sering kita dengar, dan sebaiknya itu tidak menjadi data yang diungkap, melainkan harus dilakukan investigasi secara menyeluruh, kenapa ancaman seperti itu muncul?" kata Fahri.
Harusnya, menurut politikus dari PKS itu, ancaman terhadap gedung wakil rakyat adalah data intelijen yang dikonsultasikan oleh kepolisian dengan satuan pengamanan yang sekarang di lingkungan DPR ditingkatkan. Bukannya menjadikan ancaman itu sebgaai konsumsi publik
BACA JUGA: Terminal Regional Sulsel Belum Siap Menghadapi Mudik Lebaran
"Sebab kalau setiap ancaman itu menjadi informasi publik, ini seolah-olah antarkelembagaan mengalami proses tawar menawar yang tidak baik," cetusnya.
Sekali lagi, lanjut Fahri Hamzah, data-data seperti ini seharusnya tidak menjadi konsumsi publik, sebelum ada verifikasi secara menyeluruh.
BACA JUGA: KPK Jangan Bentuk Opini Mendiskreditkan Ketua DPR
"Sebab, sudah berkali-kali pernyataan seperti ini dikeluarkan," keluh anggota DPR asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Sebelumnya Kapolda Riau, Irjen Nandang dalam keterangan persnya mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan tiga terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dengan Polda Riau di kampus Universitas Riau menargetkan peledakan di Gedung DPR RI dan DPRD Provinsi Riau.
Diketahui, ke tiga terduga teroris masing-masing berinisial Z, D, dan K ditangkap tim gabungan di Gedung Gelanggang Mahasiswa, FISIP, Universitas Riau, pada sore harinya.
Tersangka berinisial D alumni jurusan Administrasi negara, K alumni tahun 2004 jurusan Ilmu Komunikasi, dan Z alumni tahun 2005 jurusan Pariwisata Fakultas ilmu sosial dan Ilmu politik Universitas Riau.
Dari tangan ketiganya, polisi menyita empat unit bom rakitan yang menurut Nandang memiliki daya ledak tinggi.
Selain itu, polisi juga menyita sejumlah serbuk-serbuk bahan pembuat bom dari gelanggang mahasiswa FISIP Unri yang sejatinya merupakan sekretariat bersama kelembagaan mahasiswa tersebut.
Terduga teroris itu sengaja menggunakan kampus untuk menutupi jejak mereka, terutama dalam merakit bom. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Gelar Bazar dan Pasar Murah untuk Bantu Gairahkan UMKM
Redaktur & Reporter : Natalia