Fahri Hamzah: Selamat Jalan Mas Dawam

Kamis, 31 Mei 2018 – 23:11 WIB
Fahri Hamzah. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Satu lagi, tokoh yang memengaruhi banyak cara berpikir anak-anak muda generasi 80-an dan 90-an, yakni Prof. Dawam Hardjo telah pergi.

Mas Dawam, demikian sapaan akrab ekonom senior itu, adalah cendekiawan yang teguh, pikirannya teguh, jalan hidup yang teguh sebagai intelektual publik.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: KPK Tak Berhak Menolak RKUHP di DPR

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku mengenal Mas Dawam sejak awal di organisasi yang dipimpin Presiden ketiga RI BJ Habibie, ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia).

"Saya diantar oleh almarhum Adi Sasono yang juga telah pergi. Mereka adalah sahabat yang baik. Berbeda tapi bersatu," sebut Fahri lewat pesan singkatnya yang diterima wartawan, Kamis (31/5).

BACA JUGA: Komisi XI DPR Mengapresiasi Pengendalian Inflasi di Sumbar

Menurutnya ada tokoh-tokoh berpengaruh yang telah pergi. Di antaranya Prof Amin Azis, Adi Aasono, Dawam Rahardjo.

Sedang mereka yang masih hidup Prof AM Saefuddin dan Abdillah Taha adalah 5 Pendekar LSM yang sering disebut Pandawa lima.

BACA JUGA: DPR: Persoalan Transportasi Online Harus Segera Diatasi

"Mereka berlima mendirikan PPA, Pusat Pengenbangan Agribisnis untuk membantu UKM. Lima tokoh ini banyak perbedaan, tapi begitu bicara rakyat dan Ummat mereka bersatu. Saya bersyukur sering menonton mereka berdebat terutama di marka PPA di Tebet. Setiap Jumat sore mereka bertemu dan saya diundang untuk mendengar," bebernya.

Memang diakui Fahri, terakhir dirinya bertemu dengan mas Dawam dalam keadaan mulai sakit-sakitan saat takziah wafatnya Hj Tuti Alawiyah di Jatiwaringin.

"Dia tarik tangan saya ke pinggir. Dalam keadaan lemah dia masih menyampaikan banyak mimpi untuk membangun masyarakat. Rakyat ada dalam darahnya," kenang politikus PKS asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lagi.

Sebagai intelektual yang hidup bersama masyarakat, mas Dawam tak hanya peduli dengan isu intelektuaL.

Almarhum juga menulis tentang filsafat sampai ekonomi Islam. Dia juga bekerja dalam organisasi, sejak di prisma pada 1980 sampai menjadi rektor tahun lalu.

"Selamat jalan Mas Dawam, semoga Allah SWT menempatkan beliau di siaiNya yg mulia. Kami semua akan menyusul ke haribaanNya. Tugas kita adalah meneruskan kerja intelektual dan kemasyarakatan yang beliau telah mulai. Amin," ucap Fahri. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Diimbau Tambah Anggaran untuk BNPT


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR  

Terpopuler