Fahri Ingatkan Pemerintah Tak Obral Aset Tanpa Izin DPR

Sabtu, 11 November 2017 – 15:15 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: Fahtra/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengingatkan pemerintah agar tak secara sepihak melepas aset negara termasuk perusahaan BUMN tanpa persetujuan lembaga legislatif. Sebab, konstitusi mengamanatkan bahwa keputusan pemerintah melepas aset negara harus disertai persetujuan DPR.

"Tidak boleh ada pelepasan aset tanpa persetujuan dari DPR," kata Fahri saat ditemui usai menjadi pembicara Pawai Kebangsaan Refleksi Hari Pahlawan 10 November di Surabaya, Jumat (10/11) malam.

BACA JUGA: Indonesia Peringati Hari Pahlawan, Ini Pesan dari Fadli Zon

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lantas menyinggung soal Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU itu juga mengatur posisi BUMN sebagai kekayaan negara.

Karena itu, Fahri tak akan membiarkan pemerintah melepas BUMN tanpa persetujuan DPR. "Oleh karena itulah, jika ada menteri yang nekat menjual aset negara atau BUMN, akan kami panggil dan menegurnya," tegas anggota DPR RI dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

BACA JUGA: Jawab Keluhan Presiden, Fahri Wacanakan Perubahan UU 12/2011

Sementara pada Pawai Kebangsaan Refleksi Hari Pahlawan yang digelar di salah satu hotel di pusat Kota Surabaya itu Fahri mengajak anak-anak muda untuk optimististis. Menurutnya, anak-anak muda juga bisa menjadi pahlawan pada masa sekarang.

"Anak muda zaman now harus mengambil momentum ini merefleksikan jiwa kepahlawanan dalam dirinya. Melawan kekerdilan dalam diri dan mengambil tanggung jawab sejarah sebagai pemimpin perubahan. Karena itu kita harus besar dengan ide-ide dan gagasan," katanya.

BACA JUGA: Pahlawan Era Milenial Mengokohkan Persatuan Bangsa

Indonesia, lanjut Fahri, merupakan narasi tentang negeri yang dibangun dari pergumulan berbagai ide. Para pendiri bangsa pun berbicara tentang pikiran besar untuk membangun Indonesia ke depan.

"Pikiran besar ibarat mengisi wadah dengan batu besar yang solid, lalu kerikil, pasir dan air bisa masuk secara berurutan. Mulai dari hal besar hingga hal-hal kecil bisa masuk dan bersatu. Konsep kerja, kerja, kerja adalah konsep pikiran kecil bagi seorang pemimpin. Pemimpin tak perlu berpikir membangun jalan apalagi masuk selokan, tugas pemimpin adalah membangun jalan pikiran,” tegasnya.

Kegiatan Pawai Kebangsaan Refleksi Hari Pahlawan itu mengambil tema Resolusi Jihad Dan Visi Kepahlawanan Bangsa. Ratusan pemuda dan mahasiswa yang menghadiri rangkaian Pawai Kebangsaan Ini berasal dari berbagai organisasi seperti KAMMI, Purna Paskibraka Indonesia (PPI), IMM, BEM Jawa Timur, dan lainnya.(adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Manado-Bitung Terancam Gagal Selesai 2019


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR  

Terpopuler