Fahri Tagih Janji Jokowi Membuka Kedubes RI di Palestina

Senin, 11 Desember 2017 – 23:26 WIB
Fahri Hamzah dan Fadli Zon menyampaikan keterangan pers terkait penunjukan dirinya jadi Plt Ketua DPR, Senin (11/12) malam. Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia turut mengecam sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengklaim sepihak Yerussalem sebagai ibu kota Israel. Namun, kecaman saja tidak cukup.

Sejumlah pihak termasuk DPR meminta pemerintah menunjukkan bukti konkret dalam upaya membebaskan Palestina dari penjajahan Israel dan klaim Trump.

BACA JUGA: Timur Tengah Membara, Kekerasan di Mana-Mana

Apakah perlu mengirim pasukan perdamaian ke Palestina? Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan sebenarnya Indonesia sudah punya pasukan perdamaian tetap di kawasan seperti di Timur Tengah. Salah satunya di Yordania.

"Tapi kami ingin yang pertama-tama sikap politik pemerintah dan ketegasan itu meski ditunjukkan dengan langkah yang konkret," kata Fahri Hamzah di gedung DPR, Jakarta, Senin (11/12).

BACA JUGA: Ingat, Fadli Zon Merasa Tak Berteman dengan Donald Trump

Dia mengingat Presiden Joko Widodo pernah menjanjikan akan membuka Kedutaan Besar RI di Palestina di wilayah Tepi Barat.

Namun, kata Fahri, yang lebib penting adalah wilayah Gaza jauh lebih memerlukan perhatian karena terjadi isolasi yang luar biasa di sana. Wilayahnya sebenarnya subur, namun karena isolasi memunculkan persoalan kemanusiaan termasuklah kelaparan dan sebagainya.

BACA JUGA: Menyalak Balik, Netanyahu Sebut Erdogan Sponsor Teroris

"Gaza jauh lebih memerlukan perhatian karena ada isolasi yang luar biasa," tegas Fahri.

Karena itu, dia berharap sikap keras Jokowi yang baru sekadar dalam kata-kata itu harus diwujudkan dalam sesuatu yang lebih konkret. Misalnya, dia mendorong pemerintah mengambil inisiatif membangun ekonomi di Gaza.

Kemudian, mengusulkan dibukanya kembali bandara internasional yang pernah ada di Gaza. "Sehingga isolasi bisa dihentikan," ujar Fahri.

Sekali lagi, Fahri mengingatkan Jokowi agar jangan keras di kata-kata saja. Melainkan juga keras dalam tindakan.

"Kami dapat kabar armada sukarelawan Indonesia di sana banyak, jadi perlu diorganisir untuk membantu masyarakat di sana. Indonesia butuh sikap konkret," paparnya.

Lebih lanjut dia mengatakan sebenarnya tidak ada yang namanya Israel. Selain karena Indonesia tidak punya hubungan diplomatik, pendiri bangsa seperti Bung Karnotidak mengakui adanya Israel.

"Kalau bicara Yerusalem, saya tidak mau bicara menyebut Israel karena Indonesia tidak mengakui Israel," ujar Fahri. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Tak Perlu Tiru Malaysia Kirim Pasukan ke Palestina


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler